HaiBunda

PARENTING

Ajari Si Kecil Memukul Saat Diganggu Anak Lain, Yes or No?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 28 Oct 2018 09:05 WIB
Ilustrasi anak akan memukul/ Foto: iStock
Jakarta - Kebanyakan orang tua tentu mengajari anaknya untuk tidak memukul. Tapi, bagaimana kalau memukul demi melindungi diri? Dilema juga ya, Bun. Tapi saya pribadi berpesan ke anak untuk tak memukul duluan.

Claire Haiek menuliskan di Kidspot tentang seorang ibu di Mumsnetasking yang berbagi cerita kalau dia berpesan ke putrinya untuk memukul anak lain. Tapi, sang ibu yang tak disebutkan identitasnya itu punya alasan mengapa ia meminta anaknya memukul anak lain.

Kata Claire, ibu itu bercerit putrinya yang berusia 5 tahun ada masalah dengan seorang anak laki-laki di kelasnya. Jadi, di kelas si anak ada karpet dengan gambar sebagai tanda tempat duduk tiap murid. Nah, si anak lelaki itu terus-terusan menyentuh, membelai rambut, wajah dan lengan serta kaki si anak perempuan tersebut.


"Si ibu sudah bilang ke pihak sekolah tapi sekolah sepertinya nggak bisa berbuat apa-apa. Si ibu juga sudah bicara dengan anak lelaki itu tapi hasilnya nihil. Akhirnya si ibu bilang ke putrinya untuk memukul anak laki-laki itu karena si anak lelaki sudah menyentuh area pribadi putrinya," tutur Claire.

Ilustrasi anak akan memukul/ Foto: iStock
Tulisan si ibu menuai beragam komentar. Ada yang nggak setuju karena si ibu mengajari putrinya melakukan kekerasan. Ada pula netizen yang menyarankan supaya tempat duduk kedua anak itu dijauhkan bahkan si anak lelaki mungkin bisa dipindahkan. Namun, ada juga yang mendukung si ibu karena berpikir sah-sah saja anak melakukan kekerasan sebagai upaya melindungi diri.



"Baiknya Anda bilang pada guru supaya bisa diambil tindakan," ujar netizen lain. Ada pula yang menyarankan putri si ibu berteriak saat diganggu teman lelakinya supaya sang guru tahu.

Soal anak balas memukul diganggu anak lain, psikolog anak dari Tiga Generasi Anne Sari Sani mengatakan mengajarkan anak melawan kekerasan dengan kekerasan, bisa menimbulkan luka serius pada anak. Ketimbang meminta anak untuk melawan dengan kekerasan, lebih baik membekali anak berstrategi dengan latihan bela diri. Perlu dipahami, bela diri itu tidak sama dengan menyerang atau berkelahi.

"Saat anak dibully secara fisik, seperti dipukul atau kekerasan lain, jika dibalas dengan kekerasan saya kita itu kurang tepat. Jika mengajari anak melawan dengan kekerasan, maka membuat anak berpikir bahwa jalan kekerasan itu oke," kata Anne beberapa waktu yang lalu seperti dikutip dari detikcom.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Beby Prisillia Istri Onadio Leonardo Melahirkan Anak Kedua, Nama Bayi Perempuannya Keren Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

Bagaimana Perubahan Mental pada Anak Laki-laki dan Perempuan saat Memasuki Masa Puber?

Parenting Kinan

5 Resep Masakan 100 Porsi yang Bisa Dibagikan dalam Aksi Warga Bantu Warga

Mom's Life Amira Salsabila

Zaskia Sungkar Hamil Anak Kedua, Terharu Dengar Detak Jantung sang Bayi

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

Potret Kate Middleton Tampil Mengejutkan dengan Rambut Pirang, Pertama Usai Jadi Anggota Kerajaan

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kenali Ciri-ciri Skoliosis pada Anak dan Cara Mendeteksinya Sejak Dini

Beby Prisillia Istri Onadio Leonardo Melahirkan Anak Kedua, Nama Bayi Perempuannya Keren Bun

Bagaimana Perubahan Mental pada Anak Laki-laki dan Perempuan saat Memasuki Masa Puber?

5 Resep Masakan 100 Porsi yang Bisa Dibagikan dalam Aksi Warga Bantu Warga

Demi Keluarga, Aden Bajaj Pernah Jadi Supplier Ayam Potong di Tengah Masa Sulit

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK