Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Saran Kak Seto Jika Ajari Anak 2 Bahasa Sejak Dini

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Kamis, 01 Nov 2018 07:11 WIB

Keren deh kalau anak sudah bisa bahasa asing sejak dini. Tapi ada yang harus dipertimbangkan sebelum mengajarkan anak 2 bahasa. Kak Seto memberikan saran.
Kak Seto/ Foto: Hakim Ghani
Jakarta - Zaman sekarang, orang tua mulai mengenalkan anak bahasa asing kepada anak, bahkan sejak si kecil baru belajar bicara. Tentu ini bertujuan agar anak terbiasa dan lancar berbicara bahasa asing.

Di Indonesia, biasanya orang tua mengajarkan bahasa sekaligus yaitu bahasa Indonesia dan Inggris. Mungkin ada pula yang menambahkan bahasa Mandarin.

Namun, menurut psikolog anak, Dr Seto Mulyadi, anak nggak seharusnya diajarkan beberapa bahasa sekaligus lho, Bun. Bahasa ibu atau bahasa Indonesia harus diajarkan secara lengkap terlebih dahulu. Nanti setelah anak sudah bisa berbicara, baru boleh menambahkan pengetahuan bahasa asing.

"Tapi kalau sekadar tambahan bahasa kedua, itu bisa saja. Tapi jangan sampai anak belum bisa, misalnya umur 2,5 tahun sudah ditanamkan bahasa asing. Nanti bicaranya, 'Ma, aku mau duduk di chair', jadi bingung malah," ujar pria yang akrab disapa Kak Seto ini beberapa waktu lalu.



Ilustrasi ajari anak dua bahasaIlustrasi ajari anak dua bahasa/ Foto: thinkstock
Nah, kalau anak sudah lancar berbicara bahasa Indonesia, baru deh anak boleh dikenalkan dengan bahasa asing, yang penting anak nggak lepas dari bahasa ibu. Cara mengenalkan bahasa asingnya juga beragam, bisa dengan lagu-lagu atau buku.

Dikutip dari detikcom, dr Meta Hanindita, SpA mengatakan, ketika anak bingung dengan beberapa bahasa yang diajarkan akan membuka kemungkinan terjadinya speech delay. Anak jadi nggak mau berbicara dan memilih untuk diam karena bingung.

Malah ada yang bicara dengan 'bahasa planet' yang nggak dimengerti orang lain. Bagaimana pun, pilihan cara mengajarkan bahasa kepada anak kembali lagi kepada ayah dan bunda. Kalau anak siap diajarkan dua bahasa sekaligus, ya nggak apa-apa. Tidak ada patokan juga berapa maksimal bahasa yang boleh diajarkan sejak dini, yang jelas lingkungan anak harus mendukung penerapan dua bahasa ini.

"Maksimal anak bisa diajarkan berapa bahasa, ya tergantung kemampuan anak. Juga seberapa besar dukungan keluarga bila kedua orang tua berupaya membiasakan anak menggunakan beberapa bahasa sekaligus," kata dr Meta.

(nwy/nwy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda