HaiBunda

PARENTING

Cara agar Anak Tumbuh Jadi Orang yang Berempati

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 03 Dec 2018 08:05 WIB
Ilustrasi anak berempati/ Foto: thinkstock
Jakarta - Saat anak Kalau anak menangis atau marah-marah, apa yang bakal bunda lakukan? Umumnya berusaha menghentikannya. Padahal, cara itu bisa malah menunjukkan orang tua tidak berempati dengan emosi yang diungkapkan anak, Bun. Padahal, kita ingin anak kita bisa mengembangkan rasa empatinya.

"Dengan anak usia sekolah, orang tua dianjurkan mendiskusikan perasaan dan masalah mereka. Ini erat kaitannya dengan perkembangan empati pada diri anak-anak," kata penulis dari India Raksha Bharasia mengutip tulisan Clarke Stewart dalam bukunya Daddy Makes Thee: The Fathers Impact on Mother and Young Child.

Dalam bukunya, Roots and Wings, Raksha menjelas akan empati adalah kemampuan menempatkam diri kita pada posisi orang lain dan berpikir dengan sudut pandang orang lain, Bun. Pada saat berempati, kita tidak menilai, mengkritik, atau bereaksi negatif.


"Empati mengubah kualitas kehidupan kita dan orang di sekeliling. Anak-anak yang lebih berempati cenderung mengembangkan pertemanan yang lebih baik dan bisa lebih cepat bergaul dengan anak-anak lain, lebih jarang bertengkar, dan lebih banyak berbagi," tambah Raksha.



Selama bertahun-tahun, kata Raksha, para ilmuwan berpendapat anak-anak hanya peduli dengan perasaan atau kebutuhan mereka sendiri. Tapi, ternyata itu tak benar, Bun. Penelitian menunjukkan pada usia dua tahun, anak-anak mulai mengembangkan kepedulian terhadap orang lain dan sering mencoba menghibur orang tersebut.

Ilustrasi anak berempati/ Foto: Wirsad Hafiz
Lantas bagaimana agar rasa empati itu berkembang? Raksha bilang pada prinsipnya anak adalah peniru ulung. Kalau Bunda bisa menebak perasaan seseorang, walaupun berbeda dengan yang Bunda alami, kemungkinan anak-anak akan menerapkan hal itu juga.

"Yang terpenting, tunjukkan empati kepada anak-anak kita," ujar Rakhsa.

Dia menambahkan, psikolog klinis Carl Rogers mengemukakan bahwa ketulusan merupakan prakondisi untuk semua empati, Bun. Untuk menunjukkan empati, kita harus mencoba berada di balik jiwa orang lain dan memahami perasaan orang lain.

"Kita mengajari anak-anak berempati ketika mendengarkan dengan seksama apa yang mereka ucapkan dan berusaha untuk tidak menceramahi, berkhotbah, atau berkomentar yang mungkin dianggap menghakimi atau menuduh," ujarnya.

Raksha mengingatkan orang tua juga harus berada di posisi orang lain supaya lebih berempati. Kemudian, orang tua bisa mengajak anak memposisikan dirinya sebagai orang lain.

"Berikan penjelasan sederhana tentang bagaimana perasaan orang lain ketika mereka sedih atau terluka, apalagi ketika anak kita yang menjadi penyebab," kata Rakhsa.

Ilustrasi anak berempati/ Foto: dok.HaiBunda
Melatih anak berempati

Nah, kalau Bunda sedang berusaha mengembangkan rasa empati anak, cobalah untuk tak melakukan beberapa praktik ini seperti yang dituliskan Raksha:

1. Hindari mengancam atau memberi hukuman fisik pada anak.

2. Terapkan konsekuensi dan perilaku pada anak secara konsisten

3. Hindari memberi anak imbalan sebagai penyuap supaya mereka berempati. Tapi, kalau anak bisa berempati nggak ada salahnya Bunda beri mereka reward.

Untuk mengajari anak berempati, psikolog anak Novita Tandry bilang orang tualah yang memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak, Bun. Terutama seorang ibu yang jadi contoh pertama yang dilihat anak. Kata Novita, ibu adalah role model, bukan super model.

"Seorang ibu patut menjadi contoh yang teladan bagi anaknya. Ia harus memberikan contoh yang baik agar diikuti dan dijadikan suatu kebiasaan yang dibawa hingga dewasa. Kita tidak bisa mengajarkan apa yang tidak kita punya. Bila kita mengajarkan anak disiplin, ya kita harus disiplin," kata Novita dilansir detikcom.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK