
parenting
Bunda, Pahami Yuk 3 Manfaat Membaca Cerita untuk Anak
HaiBunda
Kamis, 13 Dec 2018 16:09 WIB

Jakarta -
Mendengar dongeng menjadi ritual favorit anak-anak sebelum tidur. Banyak orang tua memilih untuk membacakan buku cerita saat mendongeng untukanaknya. Bunda juga menerapkan hal yang sama untuk si kecil? Selain membuat si kecil cepat terlelap, ternyata membaca buku dengan nyaring memberi manfaat lainnya.
Membaca buku secara nyaring atau biasa disebut read aloud, dapat meningkatkan bonding anak dan ibu. Menurut Rossie Setiawan, seorang ahli dan juga penerjemah buku 'Read Aloud', metode tersebut dinilai sangat baik dalam mendekatkan hubungan orang tua dan anak.
"Dengan melakukan metode ini anak akan mengerti bahwa di dalam buku ada cerita-cerita bagus. Sehingga setelah dibacakan berkali-kali, anak akan cari buku dengan kemauannya sendiri," ujar Rossie di di acara Talkshow Lotte Choco Pie 'Mempererat Ikatan Ibu dan Anak dengan Metode Read Aloud', di Rumah Maroko, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).
Bunda yang sering membacakan cerita dengan suara keras, akan merasakan 3 manfaatnya sekaligus lho. Simak penjelasan Rossie di bawah ini, yuk.
1. Stimulasi otak
Anak otomatis mendengar ketika ibunya membaca buku cerita secara nyaring. Secara otomatis, akan menyitimulasi otak anak-anak untuk menyerap kata-katanya. Sehingga, mereka akan mendapatkan kosakata baru. Lama-kelamaan, anak mampu menceritakan kembali apa yang sudah pernah di dengarnya.
Rossie menyarankan untuk kebiasaan ini dilakukan sedini mungkin. Sebab, 90 persen perkembangan otak anak terjadi pada umur 0 - 6 tahun.
"Metode Read Aloud bisa dimulai dari 0 bulan, bahkan di trimester akhir kehamilan ketika organ pendengaran bayi sudah sempurna," kata Rossie.
2. Melatih kemampuan dasar literasi
Jika orang tua sering membacakan buku pada anak, akan mejadi kebiasaan. Jadi anak mau mencari buku. Metode read aloud bisa membangun ketertarikan anak pada buku.
"Jangan lupa untuk menggunakan tanda baca yang ada, misal ada koma berhenti sejenak. Dengan begitu kita berarti memodelkan membaca pada anak. Anak akan meniru apa yang dibaca oleh orang tuanya," tutur Rossie.
3. Momen premium antara ibu dan anak
Melalui membaca dongeng, akan tercipta momen premium antara ibu dan anak. Saat ibu dan anak fokus satu sama lain, akan membuka kesempatan untuk diskusi mengenai isi buku cerita, tokoh. Dari situ, topik pembicaraan bisa berkembang lebih luas lagi.
"Di situ ada skin to skin contact juga kalau ibu membacakan nyaring. Anak misalnya ingin melihat gambar di buku cerita lebih dekat, sementara sang ibu memegang buku ceritanya," tutup Rossie.
Tertarik untuk mencobanya nggak nih, Bun?
(aci/rap)
Membaca buku secara nyaring atau biasa disebut read aloud, dapat meningkatkan bonding anak dan ibu. Menurut Rossie Setiawan, seorang ahli dan juga penerjemah buku 'Read Aloud', metode tersebut dinilai sangat baik dalam mendekatkan hubungan orang tua dan anak.
"Dengan melakukan metode ini anak akan mengerti bahwa di dalam buku ada cerita-cerita bagus. Sehingga setelah dibacakan berkali-kali, anak akan cari buku dengan kemauannya sendiri," ujar Rossie di di acara Talkshow Lotte Choco Pie 'Mempererat Ikatan Ibu dan Anak dengan Metode Read Aloud', di Rumah Maroko, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).
![]() |
Bunda yang sering membacakan cerita dengan suara keras, akan merasakan 3 manfaatnya sekaligus lho. Simak penjelasan Rossie di bawah ini, yuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Stimulasi otak
Anak otomatis mendengar ketika ibunya membaca buku cerita secara nyaring. Secara otomatis, akan menyitimulasi otak anak-anak untuk menyerap kata-katanya. Sehingga, mereka akan mendapatkan kosakata baru. Lama-kelamaan, anak mampu menceritakan kembali apa yang sudah pernah di dengarnya.
Rossie menyarankan untuk kebiasaan ini dilakukan sedini mungkin. Sebab, 90 persen perkembangan otak anak terjadi pada umur 0 - 6 tahun.
"Metode Read Aloud bisa dimulai dari 0 bulan, bahkan di trimester akhir kehamilan ketika organ pendengaran bayi sudah sempurna," kata Rossie.
2. Melatih kemampuan dasar literasi
Jika orang tua sering membacakan buku pada anak, akan mejadi kebiasaan. Jadi anak mau mencari buku. Metode read aloud bisa membangun ketertarikan anak pada buku.
"Jangan lupa untuk menggunakan tanda baca yang ada, misal ada koma berhenti sejenak. Dengan begitu kita berarti memodelkan membaca pada anak. Anak akan meniru apa yang dibaca oleh orang tuanya," tutur Rossie.
3. Momen premium antara ibu dan anak
Melalui membaca dongeng, akan tercipta momen premium antara ibu dan anak. Saat ibu dan anak fokus satu sama lain, akan membuka kesempatan untuk diskusi mengenai isi buku cerita, tokoh. Dari situ, topik pembicaraan bisa berkembang lebih luas lagi.
"Di situ ada skin to skin contact juga kalau ibu membacakan nyaring. Anak misalnya ingin melihat gambar di buku cerita lebih dekat, sementara sang ibu memegang buku ceritanya," tutup Rossie.
Tertarik untuk mencobanya nggak nih, Bun?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Selamat Hari Buku Sedunia, Simak 7 Kutipan dari Tokoh Inspiratif

Parenting
7 Kesalahan Ortu yang Membuat Anak Malas Membaca

Parenting
Dampak Memaksa Anak Belajar Membaca Terlalu Dini

Parenting
Unik! Bunda Bisa Tiru Cara Cynthia Lamusu Ajari Anak Membaca

Parenting
Trik Memilih Buku agar Anak Tertarik Membaca
