HaiBunda

PARENTING

Plus Minus Anak Hobi Main Game Jenis 'Augmented Reality'

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 08 Jan 2019 06:59 WIB
Ilustrasi augmented reality (Foto: detikINET/Adi Fida Rahman)
Jakarta - Saat ini sudah semakin banyak teknologi yang berkembang, khususnya di dunia video game. Salah satunya adalah teknologi berjenis augmented reality (AR).

Ini merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi. Tidak seperti virtual reality (VR) atau realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, pada AR yang tertambah hanya sekadar saja.

Salah satu jenis game AR yang pernah populer adalah Pokemon Go. Dengan teknologi AR, memunculkan karakter hologram yang tampak menyatu dengan dunia nyata pun bisa dilakukan.


Jake Richardson menuliskan di situs BigThink tentang munculnya perdebatan apakah teknologi berdampak negatif pada anak-anak dan remaja. Terutama efek akibat terlalu lama di depan layar komputer.

Efek positifnya, disebutkan bahwa anak-anak yang mahir menggunakan AR akan mendapat keuntungannya ketika mereka bekerja atau ketika dewasa. Biasanya, secara mental kelak anak akan menjadi berpikir lebih maju.

"Sebagian besar studi melaporkan bahwa AR untuk pendidikan mengarah pada kinerja pembelajaran yang lebih baik dan mendorong motivasi belajar, ini karena AR memasok konten grafis yang asli dan interaksi," ujar Jake.



Selain efek positif, AR juga bisa memberikan dampak negatif, terutama jika dilakukan tanpa pengawasan dan berlebihan. Salah satunya membuat anak jadi malas melakukan aktivitas fisik.

Ilustrasi augmented reality (Foto: detikINET/Adi Fida Rahman)
Bermain AR juga bisa menimbulkan efek adiktif alias kecanduan. Hal serupa disampaikan managing director PT Faber-Castell International Indonesia, Yandramin Halim. Menurutnya, permainan digital tanpa pengawasan orang tua bisa menimbulkan kecanduan, termasuk game jenis AR.

"Memang enak ya pakai tab atau smartphone, dikasih ke anak terus dia bisa anteng. Tapi orang tua harus memberi pengawasan yang tepat, batasi jam anak bermain gadget," kata Yandramin kepada dikutip dari detikcom beberapa waktu lalu.

Efek yang biasanya paling dikhawatirkan orang tua jika sang anak sering bermain AR adalah kecanduan. Belum lagi paparan cahaya yang berlebihan dari gadget pada anak dapat menyebabkan si anak jadi kurang tidur dan mudah lelah.

Kecanduan bermain game juga bisa mengganggu aktivitasnya yang lain seperti belajar. "Coba ganggu anak yang lagi main, mereka bisa agresif karena mereka merasa 'dipaksa' keluar dari dunianya saat itu," imbuh Yandramin.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK