Jakarta -
Salah satu aktivitas yang banyak dilakukan bayi setiap harinya adalah menangis. Ia menangis bisa karena lapar, haus, lelah atau marah.
William Sears dan Martha Sears dalam bukunya yang berjudul
The Fussy Baby Book menyebutkan, sebenarnya bayi yang sering rewel adalah
anak berkebutuhan tinggi, Bun.
Dikatakan berkebutuhan tinggi bukan karena kesalahan orang tua, tapi karena mereka membutuhkan lebih banyak kenyamanan.
Trik Menghadapi Bayi Berkebutuhan TinggiLantas bagaimana menghadapi bayi berkebutuhan tinggi? Menurut William, salah satu trik ampuh untuk berhasil melakukannya adalah dengan membuka hati dan mau belajar mengenal anak.
Ilustrasi anak/ Foto: thinkstock |
Pahami apa sebenarnya yang menjadi kebutuhan anak dan cobalah untuk konsisten saat menerapkan suatu peraturan. Jangan mudah luluh dengan tangisan anak karena ini bisa dijadikan 'senjata' nantinya untuk melawan
Ayah dan Bunda.
Pakar
parenting, Dr Howard Chilton, menjelaskan bahwa sel otak bayi sebenarnya sedang berkembang pesat di awal-awal masa kehidupannya. Oleh sebab itu, dia masih belum paham betul tentang makna tangisan.
Berikan apa yang memang menjadi kebutuhan
anak, Bun. Sebab membiarkan bayi menangis dengan sengaja, sama saja mengabaikan haknya.
Dikutip dari
detikcom, hasil studi dalam jurnal Current Biology yang dilansir
Today, memaparkan bahwa menggendong bayi saat rewel memiliki manfaat yang baik, tidak hanya untuk bayi tetapi juga bagi Bunda.
"Menggendong mungkin tidak akan langsung membuat bayi seketika berhenti menangis, apalagi jika penyebabnya belum diketahui. Namun, menggendong bisa mencegah ibu mengalami stres akibat suara tangisan bayinya," ungkap Dr Kumi Kuroda, peniliti perilaku sosial di RIKEN Brain Science Institute, Saitama, Jepang.
Memang Bun, teknik ini dianggap berlawanan dengan beberapa orang yang sengaja membiarkan anaknya menangis, sebagai cara untuk melatih mereka menenangkan dirinya sendiri. Terlebih kalau si kecil sudah mencapai usia untuk tidur sendiri.
(rdn/muf)