Jakarta -
Di zaman sekarang, pekerjaan kadang tak mengenal tempat. Sekalipun Ayah atau Bunda di rumah, atau sedang jalan bareng keluarga, pasti akan ada yang namanya 'teror' pekerjaan.
Psikolog pernikahan dan keluarga Nadya Pramesrani mengatakan, tren keluarga zaman sekarang jangan ditanya kalau soal kerjaan, pasti kayak dibawa ke mana-mana. Sebenarnya, tanpa ada batasan waktu, fisik, atau mobile work seperti ini dapat berdampak pada kualitas kehidupan keluarga.
"Nah, dengan adanya
traveling, tapi traveling benar-benar perjalanan lho ya, dengan adanya batasan geografis, orang tua jadi bisa buat bounderies, 'Oh iya saat ini pokoknya saya sedang liburan, saya sedang bersama keluarga'. Jadi nggak ada tuh kerjaan saat kita lagi quality time," papar Nadya, dalam acara 'HiLo School Dukung Tumbuh Kembang 2 Juta Anak Indonesia Melalui Kompetisi Mewarnai dan Aplikasi Bermain Edukatif' di Aloft Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2019).
Survey dari Lonely Planet di 2018 mendapati hasil bahwa kebanyakan orang tua mengajak anak-anak mereka traveling sebanyak dua hingga tiga kali dalam setahun, dan lebih dari sebagian orang tua akan mengajak anak-anaknya ke tempat mereka kecil dulu. Data lain memaparkan, 42 persen orang tua mengorbankan waktunya bersama keluarga untuk karier atau pekerjaan dan 58 persen responden mengatakan, hal tersebut berdampak pada kualitas kehidupan keluarga mereka.
"Kenapa penting ajak
traveling sejak dari anak-anak? Karena gini, ketika anak beranjak remaja, itu kan usia-usianya berantem sama orang tua. Nah, dengan mengajak mereka dari kecil traveling, ini bisa meminimalisir anak kabur dari rumah atau menjauh dari rumah dan keluarga," imbuh psikolog dari Rumah Dandelion ini.
Berdasarkan survey yang dilakukan Family Travel Association pada 2016, usia anak yang direkomendasikan untuk liburan adalah 6 - 12 tahun (usia Sekolah Dasar). Traveling kini dirasa bukan lagi kebutuhan tersier, tapi sudah menjadi kebutuhan primer.
"Traveling menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas hubungan dalam keluarga," ungkap Nadya.
Nah, gimana Ayah Bunda, sudahkah punya rencana
traveling bareng keluarga? Yuk share di kolom komentar.
(aml/muf)