Jakarta -
April Jasmine mengingat kembali momen haru saat harus berpisah dengan putra sulungnya,
Sulthan Mahmoed Qusyairi. Ia dan sang suami, Ustaz Solmed, merelakan bocah 5 tahun itu belajar di pondok pesantren.
Pada Agustus 2018,
April dan Solmed mengirim anak sulung mereka ke Pesantren Tarbiyatul Wildan Nihayatul, Karawang, Jawa Barat. April bercerita, keputusan itu merupakan kesepakatan mereka berdua.
Meski orang tua April dan Solmed keberatan, namun keduanya meneguhkan hati untuk melepas Sulthan. April mengaku, awalnya memang sulit, serta harus melawan rasa sedih juga kangen kepada kakak
si kembar Aqil dan Mahier.
"Aku baca Surat Al Ikhlas yang banyak biar hati ini ikhlas," kata April, saat berbincang eksklusif dengan
HaiBunda beberapa waktu lalu.
Perempuan 33 tahun ini lantas mengutarakan keinginan agar putranya menjadi hafiz atau penghafal Al Quran. Ia pun belajar dari para orang tua yang sudah lebih dulu mengirim anaknya belajar di pesantren sejak usia dini.
Tapi ternyata Bun, baru dua bulan di pesantren, Sulthan sakit dan harus diopname. Sempat kebingungan karena masih menyusui si kembar, April memutuskan membawa Sulthan ke Jakarta.
April Jasmine dan Ustaz Solmed bersama ketiga anaknya/ Foto: (Foto: Instagram @apriljasmine85) |
Setelah konsultasi dengan dokter, Sulthan diketahui mengalami alergi makanan. Dengan segala pertimbangan serta permintaan orang tua, akhirnya April dan Solmed memastikan
Sulthan berhenti dari pesantren.
"Akhirnya, Sulthan pulang dan sekarang sekolah di Islamic School," terang perempuan yang lekat dengan peran antagonis ini.
April menegaskan, anak-anak merupakan titipan Allah dimana orang tua harus mendidik dengan penuh rasa syukur. Berbekal segala ilmu yang dipelajari, dia berharap bisa mengantarkan kesuksesan bagi ketiga putranya.
"Bukan hanya sukses di dunia, tapi anak juga jadi tabungan kita di akhirat nanti," imbuhnya.
Seperti halnya diungkapkan Gubernur DKI Anies Baswedan, letak pendidikan terpenting adalah rumah. Menurut pria yang pernah menjabat Menteri Pendidikan Nasional ini, orang tua harus mulai menyadari bahwa rumah adalah sekolah bagi anak.
"Fondasi utamanya iman, Islam, akhlak. Itu fondasi utamanya," jelas Anies, dikutip dari
detikcom.
Terkait
boarding school atau sekolah dengan tinggal di asrama seperti pesantren, Anies memastikan, sekolah ini harus bisa menjadi tempat mendidik anak-anak untuk masa kini dan masa depan.
Anies memahami keputusan orang tua mengirim anaknya ke
boarding school, salah satunya karena alasan keterbatasan waktu dan bekal pengetahuan. Mantan Rektor Universitas Paramadina ini lantas berharap, para orang tua akan menuai manfaat di kemudian hari.
"Kelak, anak-anaknya akan menjadi generasi baru yang membanggakan dan membawa perubahan bagi umat," tegasnya.
[Gambas:Video 20detik]
(muf/rap)