Jakarta -
Potensi atau bakat setiap anak memang berbeda-beda ya, Bun. Hindari membandingkan anak dengan saudara atau teman-temannya, agar nggak mengikis rasa percaya diri mereka. Saat anak dibandingkan, akan cenderung minder dan merasa bahwa kemampuan yang dimilikinya tidak berarti.
Alih-alih membandingkan, lebih baik membantu anak menemukan serta memaksimalkan bakatnya. Sudah menjadi tugas orang tua untuk mendukung, mengarahkan, dan memfasilitasi anak dalam mengembangkan bakatnya.
"Pertama-tama, Bunda dapat melihat dulu minat anaknya kemana, potensinya apa, lalu komunikasikan dengan anak. Kalau memang anak mempunyai minat besar untuk mengembangkannya, orangtua bisa men-
support dengan mencarikan tempat untuk anak berlatih," ujar psikolog Intan Erlita saat ngobrol bersama
HaiBunda.
Misalnya saja, anak senang sekali bermain musik, Bunda bisa mendukung kegemaranya dengan membelikan mainan alat-alat musik. Sambil bermain, anak akan belajar mengasah bakatnya dengan cara menyenangkan. Selain itu, Bunda juga bisa mengarahkan potensi si anak dengan mengikutsertakannya les musik.
"Untuk mendapatkan hasil maksimal, bisa juga diperlukan tempat les. Sementara untuk di awal-awal, orang tua dapat mengajarkannya sendiri," tambah Intan.
Potensi anak akan semakin terpoles kalau orang tua memberikan wadah yang tepat untuk mengembangkan bakatnya. Carilah kesempatan untuk menunjukkan keahlian anak pada teman, kerabat, guru-guru di sekolah, dan lainnya. Ingat ya, Bun, bakat juga membutuhkan celah untuk berkembang. Jika tidak ada kesempatan untuk menunjukan bakat yang dimiliki pada orang sekitar, potensinya pun tidak akan terasah maksimal.
Tak kalah penting, Bunda dapat berinvestasi lebih untuk masa depan anak dengan cara memasukannya ke kursus, mengikutsertakan kompetisi, serta membelikannya peralatan yang dibutuhkan sesuai minat anak, seperti dikutip dari laman
Child Develoment Info.
(rap)