Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda Jangan Memaksa, Pahami Batasan Memberi Support pada Anak

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Apr 2019 09:02 WIB

Bunda, suka memaksa anak melakukan sesuatu? Ingat batasan memberi dukungan dan memaksakan kehendak.
Dukung potensi anak/ Foto: iStock
Jakarta - Bunda memiliki anak yang jago bernyanyi atau main piano? Wah, senang banget ya, Bun, pastinya melihat bakat si kecil sudah menonjol sejak kecil.

Potensi atau bakat berbeda pada masing-masing anak. Ada yang diwariskan oleh keluarganya, namun ada juga yang mendapatkannya berkat usaha dan kerja keras mereka sendiri.

Sebagai orangtua, Bunda dan Ayah akan memberikan support dengan memberikan wadah bagi si anak untuk terus berkembang. Ada yang mengikutsertakan les sesuai bakatnya dan ada juga yang memolesnya sendiri dengan berbagai cara.


Memberikan support positif untuk mengembangkan potensi anak memang penting, Bun. Tetapi harus diingat, jangan sampai kebablasan ya dan membuat anak justru merasa terkekang.

Misalnya saja, Bunda terlalu memaksakan anak mengikuti serangkaian les untuk memoles potensi agar lebih berkembang. Padahal, si anak sebenarnya nggak terlalu menyukai kegiatan tersebut, Bun. Tetapi, kehendak Bunda yang mendominasi membuat aktivitas tersebut tetap harus dilalui buah hati. Belum lagi, ketika kelelahan menderanya, omelan Bunda terus saja meluncur dari mulut.

Hemm, siapa nih yang sering melakukan hal seperti ini? Hati-hati ya, Bun, dalam memberikan support pada anak dalam memompa potensinya. Pasalnya, terlalu berlebihan atau bahkan terkesan memaksakan justru akan membahayakan perkembangan anak ke depannya Bun.

Bunda Jangan Memaksa, Pahami Batasan Memberi Support pada AnakIlustrasi bakat anak/Foto: iStock

Hal sependapat dikatakan psikolog Intan Erlita, menurutnya, ada sederet kesalahan orangtua yang biasanya dilakukan dalam mengembangkan potensi anak. Hal itu justru membahayakan perkembangan anak. Seperti misalnya memaksa jam latihan (over time), memarahi anak saat sedah lelah, mengomentari dengan kalimat tidak baik, dan sebagainya.

Disadari atau tidak, hal seperti itu memang kerap dilakukan ya, Bun. Padahal, sikap tersebut tidaklah patut ditiru karena justru mengganggu perkembangan anak.

"Dampak terburuk bisa membuat si anak tidak mau mengembangkan potensinya karena yang anak pahami kalau dia berlatih dan gagal maka yang didapatkan omelan dari orang tuanya,"ujar Intan dalam obrolan dengan HaiBunda.

Dalam mendukung buah hati, Bunda dapat melakukan serangkaian aktivitas menyenangkan lho sebagai penggantinya. Apa saja yang bisa dilakukan? Berikut beberapa diantaranya dikutip dari Growing Up Bilingual.

Support anak-anak dengan pengalaman berbeda

Berikan selalu pengalaman baru pada anak-anak ya, Bun. Bunda dapat mendorong anak-anak untuk mencoba berbagai hal baru untuk menemukan bakat lainnya. Hadirkan ragam kegiatan menyenangkan untuknya seperti sains, matematika, musik, robotik, olahraga, dan sebagainya.

Dengan mendapatkan berbagai pengalaman berbeda, anak-anak tidak hanya tumbuh secara intelektual tetapi juga secara emosional. Sebab, mereka dapat berinteraksi dengan anak-anak lain yang memiliki bakat sama.

Ajari anak tentang pentingnya kerja keras
Ini penting banget dilakukan, Bun. Membantu anak memahami arti kerja keras, akan membuat mereka melakukan yang terbaik dalam berbagai hal Bun. Jangan lupa ya Bun, setelah mereka melakukan pencapaian terbaik, beri pujian dan bantu anak untuk mengembangkan mindset-nya.

Bunda jangan hanya fokus untuk memberikan pujian atas pencapaiannya. Sebaliknya, berilah pujian atas proses yang dilakukan dimana ada nilai kerja keras yang ada di dalamnya dan berkontribusi menciptakan kesuksesan.


Selamat mencoba ya! Simak juga yuk, cara Widi Mulia mengembangkan bakat akting Widuri dalam video di bawah ini.

[Gambas:Video 20detik]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda