parenting
Cara Jitu Memotivasi Anak agar Rajin Belajar
Selasa, 19 Feb 2019 14:00 WIB
Jakarta -
Anak asyik bermain dan malas belajar, Bun? Wah, Bunda tidak sendiri nih. Masalah seperti ini juga banyak dialami ibu lainnya.
Jangan patah semangat dengan kondisi tersebut. Anak malas belajar tidak selalu berarti bodoh ya, Bun. Mereka juga berpotensi memiliki nilai bagus, asal diarahkan dengan cara belajar yang tepat. Tidak perlu lama-lama, yang penting tepat dalam memahami pengetahuan baru.
Hindari memaksa anak belajar, agar mereka tidak merasa tertekan. Anak cenderung menolak hal-hal yang tidak mereka sukai. Sehingga, agenda belajar di rumah bisa dianggap sebagai ancaman oleh mereka.
Sebagai orangtua, sudah menjadi keharusan membantu anak belajar di rumah. Artinya, Bunda bukan dalam posisi memerintahkan mereka untuk belajar saja, tapi ikut mendampingi dan mengawal proses belajar.
Kalau Bunda sekadar menyuruh, enggak heran alau anak akhirnya merasa malas belajar. Alasan yang paling umum, karena mereka merasa tidak mendapatkan support dari orangtuanya. Tanpa disadari, Bun, hal inilah yang membuat mereka enggan belajar.
Melihat hal ini, Bunda harus memiliki strategi agar sifat malas anak belajar enggak semakin menjadi-jadi. Mengutip Brighthubeducation, Bunda harus meluangkan untuk melihat proses belajar mereka. Cermati apa yang menjadi kekuatan dan kebutuhan mereka dalam belajar. Lalu, tentukan pola belajar yang membuat mereka mudah mengerti. Selanjutnya, motivasi agar mereka merasa senang melakukannya.
Memberi motivasi pada anak untuk tetap semangat belajar memang penting sekali, Bun. Hal ini untuk mengantisipasi, berkurangnya ketertarikan mereka dalam mempelajari sesuatu dalam jangka waktu lama.
Melansir American Psychological Association, kebosanan anak yang tidak segera diatasi bisa berdampak fatal lho. Jacquelynne Eccles, PhD, seorang profesor pendidikan di University of California mengatakan, saat mereka menilai proses belajar sebagai kegiatan yang membosankan, akan membuat frustrasi.
"Motivasi dan keterlibatan di sekolah rata-rata menurun ketika mereka pindah dari sekolah dasar ke sekolah menengah,"katanya.
Apa yang bisa dilakukan?
Jennifer Fredricks, PhD, seorang profesor pengembangan SDM di Connecticut College mengatakan bahwa tindakan sederhana seperti memotivasi siswa dapat mendatangkan efek positif bagi anak. Sehingga mengubah mereka menjadi siswa yang tak tertarik, menjadi pembelajar yang bersemangat.
Motivasi orangtua menjadi hal penting yang perlu dilakukan. Motivasi dari Ayah dan Bunda dapat menjadi pemantik semangat mereka untuk senantiasa semangat belajar. Tak hanya itu, mereka juga tidak lagi menjadikan agenda sekolah menjadi beban yang memberatkan, setelah mendapat support orang di sekelilingnya.
Nah, Bun, setelah mengetahui apa saja yang menjadi kekuatan serta kebutuhan anak dalam belajar, lakukan berbagai upaya berikut ini untuk mengusir rasa malas mereka.
Ikut terlibat
Menghadapi situasi ini, sebaiknya Bunda meluangkan waktu untuk terlibat dengan pendidikan mereka. Menurut temuan dari University of Illinois Center for Parent-Child Studies, terlibat dalam urusan akademik anak merupakan salah satu langkah penting yang perlu dilakukan orangtua.
Ajukan pertanyaan
Selalu tanyakan kepada anak apa yang sedang ia pelajari. Buatlah target untuk menjadikan Bunda sebagai orangtua yang selalu mengikuti pelajaran anak di sekolah. Bicarakan hal tersebut dalam obrolan santai. Ini menjadi cara efektif untuk membuat suasana jadi lebih menarik dan dinamis.
Bimbingan positif
Bunda, jadikan pembelajaran dan sekolah menjadi pengalaman positif bagi anak. Artinya, berbagi pengalaman positif yang Bunda miliki. Ceritakan hal tersebut sambil menemaninya mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Jangan lupa untuk selalu menekankan kekuatan belajar dan jangan pelit memberikan pujian saat mereka sukses di sekolah ataupun menyelesaikan PR-nya. Hal ini akan membuat mereka merasa nyaman untuk selalu mengerjakan pekerjaan rumah dan menceritakan masalah yang mungkin dihadapinya di sekolah, Bun.
(rap/rap)
Jangan patah semangat dengan kondisi tersebut. Anak malas belajar tidak selalu berarti bodoh ya, Bun. Mereka juga berpotensi memiliki nilai bagus, asal diarahkan dengan cara belajar yang tepat. Tidak perlu lama-lama, yang penting tepat dalam memahami pengetahuan baru.
Hindari memaksa anak belajar, agar mereka tidak merasa tertekan. Anak cenderung menolak hal-hal yang tidak mereka sukai. Sehingga, agenda belajar di rumah bisa dianggap sebagai ancaman oleh mereka.
Sebagai orangtua, sudah menjadi keharusan membantu anak belajar di rumah. Artinya, Bunda bukan dalam posisi memerintahkan mereka untuk belajar saja, tapi ikut mendampingi dan mengawal proses belajar.
Kalau Bunda sekadar menyuruh, enggak heran alau anak akhirnya merasa malas belajar. Alasan yang paling umum, karena mereka merasa tidak mendapatkan support dari orangtuanya. Tanpa disadari, Bun, hal inilah yang membuat mereka enggan belajar.
Melihat hal ini, Bunda harus memiliki strategi agar sifat malas anak belajar enggak semakin menjadi-jadi. Mengutip Brighthubeducation, Bunda harus meluangkan untuk melihat proses belajar mereka. Cermati apa yang menjadi kekuatan dan kebutuhan mereka dalam belajar. Lalu, tentukan pola belajar yang membuat mereka mudah mengerti. Selanjutnya, motivasi agar mereka merasa senang melakukannya.
Memberi motivasi pada anak untuk tetap semangat belajar memang penting sekali, Bun. Hal ini untuk mengantisipasi, berkurangnya ketertarikan mereka dalam mempelajari sesuatu dalam jangka waktu lama.
![]() |
Melansir American Psychological Association, kebosanan anak yang tidak segera diatasi bisa berdampak fatal lho. Jacquelynne Eccles, PhD, seorang profesor pendidikan di University of California mengatakan, saat mereka menilai proses belajar sebagai kegiatan yang membosankan, akan membuat frustrasi.
"Motivasi dan keterlibatan di sekolah rata-rata menurun ketika mereka pindah dari sekolah dasar ke sekolah menengah,"katanya.
Apa yang bisa dilakukan?
Jennifer Fredricks, PhD, seorang profesor pengembangan SDM di Connecticut College mengatakan bahwa tindakan sederhana seperti memotivasi siswa dapat mendatangkan efek positif bagi anak. Sehingga mengubah mereka menjadi siswa yang tak tertarik, menjadi pembelajar yang bersemangat.
Motivasi orangtua menjadi hal penting yang perlu dilakukan. Motivasi dari Ayah dan Bunda dapat menjadi pemantik semangat mereka untuk senantiasa semangat belajar. Tak hanya itu, mereka juga tidak lagi menjadikan agenda sekolah menjadi beban yang memberatkan, setelah mendapat support orang di sekelilingnya.
Nah, Bun, setelah mengetahui apa saja yang menjadi kekuatan serta kebutuhan anak dalam belajar, lakukan berbagai upaya berikut ini untuk mengusir rasa malas mereka.
Ikut terlibat
Menghadapi situasi ini, sebaiknya Bunda meluangkan waktu untuk terlibat dengan pendidikan mereka. Menurut temuan dari University of Illinois Center for Parent-Child Studies, terlibat dalam urusan akademik anak merupakan salah satu langkah penting yang perlu dilakukan orangtua.
Ajukan pertanyaan
Selalu tanyakan kepada anak apa yang sedang ia pelajari. Buatlah target untuk menjadikan Bunda sebagai orangtua yang selalu mengikuti pelajaran anak di sekolah. Bicarakan hal tersebut dalam obrolan santai. Ini menjadi cara efektif untuk membuat suasana jadi lebih menarik dan dinamis.
Bimbingan positif
Bunda, jadikan pembelajaran dan sekolah menjadi pengalaman positif bagi anak. Artinya, berbagi pengalaman positif yang Bunda miliki. Ceritakan hal tersebut sambil menemaninya mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Jangan lupa untuk selalu menekankan kekuatan belajar dan jangan pelit memberikan pujian saat mereka sukses di sekolah ataupun menyelesaikan PR-nya. Hal ini akan membuat mereka merasa nyaman untuk selalu mengerjakan pekerjaan rumah dan menceritakan masalah yang mungkin dihadapinya di sekolah, Bun.
(rap/rap)