Jakarta -
Pernah enggak, Bun, melihat anak asyik
ngupil lantas dia makan upilnya? Biasanya, orang tua langsung panik dan menyuruh anak membuang upilnya. Kita lantas berpikir 'Kenapa sih ada anak yang suka makan upil?'.
Dokter spesialis anak, Kristin Millin, MD, mengatakan, kebanyakan anak-anak makan upil karena rasanya asin. Sebagai orang tua, kita bisa mengurangi kebiasaan anak makan upil dengan cara positif. Bunda tak perlu memarahi anak ya.
"Sebagai gantinya, cobalah beri anak tisu lalu puji ketika dia menggunakan tisu untuk meniup atau membersihkan hidung mereka," kata Millin seperti dikutip dari
Unity Point Health.
Jangan lupa, kata Millin, pada upil terdapat kuman. Penting bagi orang tua mengajari anak-anak tentang tidak
ngupil untuk mengurangi penyebaran bakteri. Kalau kebiasaan anak masih berlangsung dan menimbulkan kekhawatiran, enggak ada salahnya Bunda berkonsultasi dengan dokter.
Ilustrasi anak mengupil/ Foto: iStock |
Apa itu upil?Upil itu kotor, tapi sebenarnya sangat penting bagi kesehatan kita. Tubuh memproduksi upil untuk melindungi tubuh dari virus dan partikel iritasi di lingkungan. Upil pada dasarnya lendir yang kering.
"Tubuh kita membuat ingus, zat berlendir yang sebagian besar berupa air, untuk menjebak partikel-partikel kecil penyakit (seperti virus flu), iritasi lingkungan (seperti serbuk sari dan debu, lalu mencegah partikel tersebut berpindah ke paru-paru," kata Millin.
Setelah
lendir menjebak partikel tersebut, rambut-rambut kecil di hidung atau silia menggerakkan lendir ke depan hidung. Jika dibiarkan, lendir tersebut akan menjadi upil.
"Jika memiliki banyak upil, coba minum lebih banyak air. Karena lendir terbuat dari air, penting untuk minum banyak agar lendir tetap tipis. Jika tubuh kekurangan cairan, kemungkinan besar akan menghasilkan lebih banyak upil," kata Millin.
Hmm, ternyata upil itu ada gunanya juga ya, Bun. Bersama ingus,
upil menjadi mekanisme pertahanan diri melawan berbagai kuman dan polutan yang masuk ke tubuh. Saat diproduksi, ingus bisa mencegah debu dan partikel lain masuk ke paru-paru. Sekitar seperempat lendir yang diproduksi tertelan, sementara lainnya tidak bisa keluar dari rongga hidung.
"Polutan yang sampai masuk ke dalam paru bisa membahayakan pernapasan dan kesehatan manusia," kata dokter ahli paru, dr.Agus Dwi Susanto, Sp.P, seperti dikutip dari
detikcom.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)