Jakarta -
Cuaca tak menentu membuat tubuh rentan terserang
penyakit. Terutama pada anak-anak, yang suka bermain di luar rumah. Batuk dan flu menjadi penyakit yang langganan datang saat cuaca jadi lebih dingin seperti saat ini.
Menurut dr.Riana Nirmala Wijaya, medical expert Sanofi Indonesia, virus mudah berkembang ketika cuaca tak menentu. Pergantian hujan dan panas yang begitu cepat, membuat temperatur luar tubuh enggak stabil, Bun.
Alhasil membuat daya tahan tubuh sering menurun, meski secara alami sudah dirancang bisa menyesuaikan dengan tingkat suhu rendah maupun tinggi.
"Faktor internal, tubuh menyesuaikan temperatur lingkungan. Karena berubah-ubah jadi lebih gampang kena infeksi bakteri, virus," kata Riana di acara konferensi pers Bisolvon 'Jangan Batuk Berdahak, Jauhkan yang Dekat' di sebuah kafe kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (19/2/2019).
Lebih lanjut Riana mengimbau, jangan menangani batuk pada anak ketika sudah parah. Jika tidak ditangani dengan tepat akan menyebabkan infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA). Pada tahapan lebih lanjut anak bisa mengidap pneumonia, salah satu komplikasi saluran pernapasan bawah.
"Bahkan ada surveynya pasien ISPA, minder karena selalu batuk, mengurangi aktivitas sosialnya. Lumayan berdampak," ujar Riana.
7 Cara Tepat Mencegah Infeksi Saluran Napas pada Anak/ Foto: Istock |
Di kesempatan yang sama, dr.Wiendra Waworuntu, M.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI, menyebutkan terkadang orang tua tak memperhatikan gejalanya.
"Sering dianggap sepele ketika sakit ringan seperti batuk, ternyata bisa berujung serius," papar Wiendra.
Nah, agar para Bunda di rumah tidak salah memberikan penanganan pada batjk dna pilek anak-anak, Wiendra membagikan tujuh cara tepat mencegah ISPA pada anak.
1. Berikan anak ASI, kalau bisa hingga usia dua tahun.
2. Jauhkan anak asap rokok.
3. Lakukan vaksinasi, salah satu prevensi yang paling efektif.
4. Cuci tangan memakai sabun.
5. Cegah polusi di lingkungan rumah tangga.
6. Pencegahan HIV pada ibu hamil, karena bisa berujung ISPA dan memengaruhi janin.
7. Pilih
obat yang aman, yang teruji secara klinis dan terdaftar di BPOM.
[Gambas:Video 20detik]
(aci/rap)