Jakarta -
Sudahkah Bunda memenuhi kebutuhan gizi si kecil di 1000 hari pertamanya? Hal ini sangat penting, Bun, karena ternyata kemampuan kognitif anak dipengaruhi dari asupan yang dikonsumsi.
Menurut ahli gizi Rachel Olsen,
makanan bergizi sangat memengaruhi kemampuan anak, khususnya dalam hal membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Dan ini di luar bagaimana guru mengajar atau kondisi sosial ekonomi yang ada.
"Memang ada penelitian dari WHO yang membuktikan bahwa anak dengan gizi lengkap mempunyai IQ lebih tinggi dibandingkan anak yang gizinya buruk," ujar Rachel, usai acara '
Media & Community Fit Kids' di Kota Kasablanka, Jakarta, Senin (25/2/2019).
"Jadi, makanan sendiri ada dampaknya untuk kognitif, untuk IQ, untuk kemampuan anak jadi sukses," lanjutnya.
Selain itu,
makanan bergizi dapat membantu meningkatkan daya fokus anak. Hal ini berkaitan erat dengan daya tangkap dan kecerdasannya dalam memahami pelajaran.
"Kalau kurang gizi, fokus anak kurang, karena enggak ada sistem saraf yang berkembang, karena mineral sama vitaminnya kurang," tutur Rachel.
Rachel pun menyarankan untuk perbanyak konsumsi makanan yang mengandung lemak omega 3, seperti rumput laut, biji-bijian, dan alpukat. Makanan tersebut sangat baik untuk pertumbuhan otak anak.
Senada dengan Rachel, dr.RA Setyo Handryastuti, Sp.A(K), Ketua UKK Neurologi Ikatan Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa momen 1.000 hari kehidupan bayi sangat penting untuk menciptakan anak pintar. Ibu hamil harus mencukupi kebutuhan nutrisi anak sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.
"Intervensinya harus dilakukan sejak masih dalam kandungan ya, oleh ibunya ketika hamil. Caranya tentu saja dengan makan-makanan bergizi dan harus seimbang nutrisinya," tutur dokter yang akrab disapa dr.Handry tersebut, dikutip dari
detikcom.
Dikatakan Handry, dengan mencukupi kebutuhan gizi seimbang, perkembangan
otak anak akan optimal. Hal ini akan menjadi pondasi kemampuan kognitif dan sosial serta kunci kesuksesan dalam pendidikan dan produktivitas anak di masa depan.
(yun)