Jakarta -
Saat ke toko buku, anak kerap merengek untuk dibelikan buku-buku dengan harga 'selangit'? Sebagai orang tua pastinya cukup bingung menyikapi hal ini ya, Bun. Simak penjelasan pakar ini ya.
Menurut pendongeng sekaligus pemerhati anak, Awam Prakoso, orang tua yang pandai memang harus menyisihkan dana dari pendapatannya, khusus untuk membeli buku anak. Karena menurutnya, investasi yang paling mahal adalah
investasi buku.
"Artinya, itu adalah investasi untuk kemajuan pengetahuan, wawasan, termasuk kegembiraan, kesenangan, dan investasi agar anak lebih banyak tahu," kata Awam kepada
HaiBunda, beberapa waktu lalu.
"Kalau ortu menginvestasikan tabungan untuk rumah, untuk pensiun, jangan lupa untuk pengetahuan, yaitu dengan membeli buku. Artinya, sekian persen dari pendapatan
ortu itu untuk membeli buku," lanjutnya.
Tak dipungkiri, anak usia dini memang tertarik pada buku karena gambarnya. Umumnya, buku-buku bergambar yang sampul depannya sangat menarik memang memiliki harga yang cukup tinggi. Dalam hal ini, Awam menyarankan, orang tua haruslah kreatif dan pandai mencari diskon
buku.
"Orang tua harus lebih banyak melupakan diskon pakaian, tapi lebih mencari diskon buku. Banyak sekali kok buku-buku diskon itu," jelas Awam.
Lalu, bagaimana ketika buku sudah dibeli malah tidak dibaca oleh anak? "Lingkungan, yang penting lingkungannya harus didekatkan dengan buku. Orang tua menjauhkan yang lainnya, demi anaknya suka buku," jawab Awam.
Jadi, sisihkan uang belanja untuk keperluan buku anak ya, Bun. Dan jangan pernah larang anak untuk membeli buku. Jika harganya dirasa cukup mahal, Bunda bisa mengakali dengan mencari buku yang serupa dengan harga lebih miring atau mencari diskon
buku.
(yun)