Jakarta -
Mengembangkan kinerja otak anak tidak cuma bisa dilakukan di sekolah atau tempat les yang berhubungan dengan buku-buku pelajaran, Bun. Tapi, kinerja otak si kecil juga bisa diasah lewat permainan seru yang bisa dilakukan di rumah.
Para ahli menyebut permainan dapat membantu mempercepat keterampilan verbal dan motoriknya dengan cara menyenangkan.
"Hampir 90 persen otak anak sudah terbentuk saat usia 5 tahun. Periode 0 - 5 tahun adalah periode yang paling penting di mana mulai dari pembentukan sel otak sendiri melalui nutrisi dan bagaimana cara menghubungkan sel-sel saraf satu dengan lainnya dengan cara mengasahnya, yaitu dalam bentuk stimulasi," ujar Head of Medical Kalbe Nutritionals, dr.Muliaman Mansyur kepada
HaiBunda.
Untuk menstimulasi otak si kecil, Bunda bisa mengajaknya bermain beberapa permainan seperti
lego, puzzle, maze, sampai
word hunt. Permainan-permainan tersebut bisa membantu si kecil mengenal bentuk, warna, kata, hingga mempertajam kemampuan mengingatnya.
"Tentunya di setiap permainan yang disukainya, anak akan mempelajari sesuatu dan akan mengingatnya. Jadi, permainan bisa merangsang sel saraf dan menghubungkan sel satu dengan yang lain sekaligus mengajarinya proses belajar terhadap sesuatu, baik benda maupun pengetahuan dan daya ingat," sambung Muliaman.
Tapi saat si kecil bermain, lanjut Muliaman, pastikan Bunda juga ikut menemaninya bermain agar kemampuan berbicara si kecil ikut terasah. Dengan begitu, kelak anak tidak akan tumbuh menjadi sosok pendiam.
"Saat bermain usahakan juga pilih permainan yang bisa melatih motorik atau alat geraknya. Jadi, kalau melihat permainan tersebut terlihat perlunya orang tua perlu terlibat saat anak bermain supaya terbentuk komunikasi dua arah yang akan memberikan manfaat emosional bonding dengan orang tua," lanjut Muliaman.
Selain lewat permainan, Bunda juga bisa memaksimalkan perkembangan otak si kecil dengan memberinya nutrisi yang lengkap dan tepat. Menurut Muliaman, nutrisi adalah fondasi dalam pembentukan otak. Sebab, otak dibentuk dari nutrisi dan dirangsang melalui stimulasi dan permainan sehingga nutrisi sangat dibutuhkan, terutama sejak awal kehidupan sampai 5 tahun.
"Otak tidak tergantung dengan satu nutrisi saja, tapi begitu banyak nutrisi diperlukan, mulai dari nutrisi makro, seperti laktosa, lemak esensial, AA dan DHA, dan protein alfa-laktalbumin, serta vitamin seperti kolin, dan mineral seperti zat besi, yodium, dan vitamin D," ujar Muliaman.
Semua kandungan nutrisi tersebut pun bisa Bunda temukan dalam Morinaga Chil*Kid. Susu ini mengandung protein alfa-laktalbumin, AA, DHA, omega 3, 6, kolin, dan vitamin serta mineral lainnya.
Nutrisi tersebut bisa diserap dan sampai ke otak dengan baik kalau saluran cerna si kecil terpelihara dengan baik pula, Bun. Untuk membantu kesehatan dan penyerapan di saluran cerna, Morinaga Chil*Kid dilengkapi dengan Moricare Prodiges Zigma yang hadir dengan triple bifidobakterium.
(mul/rdn)