Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Curhat Kaesang yang Bukan Lagi 'Anak Emas' Jokowi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 08 Apr 2019 07:02 WIB

Semenjak kehadiran Jan Ethes dan Sedah Mirah, Kaesang harus ikhlas kehilangan label sebagai 'anak emas' Jokowi.
Kaesang Pangarep/ Foto: Pradita Utama
Jakarta - Sebagai anak bungsu, Kaesang Pangarep mengaku pernah jadi anak kesayangan sang ayah, Joko Widodo (Jokowi). Kemana pun pergi selalu ikut, bahkan dulu dirinya sering mengajak Jokowi ikut nge-vlog bareng lho, Bun.

Tapi, keadaan itu sudah berubah sekarang. Adik Gibran Rakabuming Raka dan Kahiyang Ayu ini harus rela label 'anak emas' terenggut, sejak kehadiran dua keponakan lucunya, Jan Ethes dan Sedah Mirah.

"Dulu itu, saya kayak anak emas, karena anak bungsu biasa kan anak emas. Tapi itu semua berubah, ketika Jan Ethes sama Sedah Mirah lahir," ujar Kaesang, dalam video singkat yang diunggah Jokowi dalam akun Instagram miliknya, @jokowi.

Sambil tersenyum, Kaesang menganggap semua perubahan itu wajar. Toh, kini kehadiran dua keponakan lucunya terbukti membawa kebahagiaan baru di keluarga besar Jokowi.

"Ya sudahlah, dinikmati aja. Itu semua tetap kebahagiaan keluarga besar kami. Namanya saya juga dapat keponakan, bapak ada cucu. Yah, tambah ramai itu tambah seru," sambung Kaesang.

Meski bukan lagi 'anak emas' Jokowi, Kaesang mengaku bersyukur memiliki keluarga yang sangat mendukungnya. Bagi pria 24 tahun ini, dirinya bisa seperti sekarang berkat dukungan keluarga.

"Keluarga itu segalanya, karena tanpa keluarga, saya tidak bisa apa-apa," ujar Kaesang.

[Gambas:Instagram]


Curhatan Kaesang yang tidak lagi menjadi 'anak emas' sang bapak memang sering terjadi di banyak keluarga ya, Bun. Tapi tidak seperti Kaesang, banyak anak yang sulit mengerti dan menerima ketika sang ayah justru lebih sayang pada cucu daripada dirinya.

Menurut Susan Adcox, penulis buku Stories From My Grandparent: An Heirloom Journal for Your Grandchild, hubungan kedekatan yang terjalin antara kakek-nenek dengan cucu memang masih jadi misteri. Tapi, kedekatan itu bisa dibangun karena adanya ikatan emosional yang tidak dimiliki ketika bersama anak sendiri.

"Kedekatan ini wajar karena saat anak sudah dewasa, lingkungan sosial mereka akan semakin luas. Saat itu, orang tua akan merasa dilupakan, itulah mengapa mereka memilih dekat dengan cucu yang masih kecil," kata Adcox, seperti dilansir Very Well Family.

Jokowi dan sang cucu, Jan Ethes/Jokowi dan sang cucu, Jan Ethes/ Foto: Jokowi dan Jan Ethes (Instagram Jokowi)



Jika anak sudah dekat dengan ayah sejak kecil, maka sangat mudah untuk dekat dengan cucu. Jika kakek atau nenek sejak dini sudah membentuk ikatan emosional yang dekat dengan cucu, ikatan seperti ini akan terus bertahan sampai cucu tumbuh dewasa.

"Bagi kakek atau nenek, semakin tua maka lingkungan sosial menjadi sempit. Artinya, teman seumuran sudah banyak yang meninggal ataupun pergi dari hidup mereka. Begitu pula dengan anak yang sudah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri. Saat itulah, sosok cucu dengan mudah masuk," ujar Adcox.

Dalam keluarga, anak yang masih kecil lebih memilih dekat dengan keluarga mereka seperti orang tua dan kakek-nenek. Bagi kakek dan nenek, dekat dengan cucu yang masih kecil juga dapat membangkitkan perasaan bahagia.

"Pria dan wanita cenderung merasa paling bahagia saat memasuki usia 65 tahun ke atas. Semakin bertambahnya usia, orang tua seperti kakek dan nenek akan memandang hubungan keluarga lebih bermakna dan berarti," kata Christine Lawlor, psikoterapis Connecticut, Amerika, melansir dari Huffpost.

[Gambas:Video 20detik]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda