Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Diet untuk Balita Bakal Ada Pedomannya, Bun

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Apr 2019 19:30 WIB

Orang dewasa berdiet itu wajar, tapi bagaimana kalau balita yang berdiet? Disebutkan, nanti bakal ada pedoman diet untuk ibu hamil dan balita, Bun.
Ilustrasi anak diet/ Foto: iStock
Jakarta - Balita disuruh diet? Kita sebagai orang tua biasanya berpikir masa iya anak kecil sudah disuruh membatasi asupan makanan? Tapi memang, Bun. Soal diet pada anak, nantinya akan ada pedoman diet untuk ibu hamil dan balita, Bun.

Selama hampir 40 tahun, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan dan Departemen Pertanian Amerika Serikat sudah mengeluarkan pedoman diet untuk masyarakat umum. Mereka mengeluarkan rekomendasi pedoman nutrisi setiap lima tahun sejak 1980. Nah, kini giliran anak-anak yang diberi pedoman diet.

Peneliti Harvard memprediksi 57 persen anak-anak saat ini akan mengalami obesitas pada usia 35 tahun. Apalagi, ada bukti yang memperingatkan obesitas bisa jadi dialami anak sejak umur 2 tahun. Duh. Maka dari itu, dibuatlah pedoman diet khusus untuk wanita hamil, bayi, dan anak-anak.

Sejumlah anggota kelompok penyusun pedoman melihat anak sejak usia 0 sampai 2 tahun bukan target pencegahan obesitas. Melansir USA Today, pedoman diet yang akan diluncurkan di tahun 2020 itu fokus pada diet bagi bayi, anak-anak, dan wanita hamil.



"Kami merasa anak-anak jauh lebih baik dalam mengatur diri sendiri," kata Lorrene Ritchie, seorang spesialis kebijakan nutrisi dan gizi di Berkeley, California.

Pedoman ini akan menjadi yang pertama kalinya untuk jenis rekomendasi berdasarkan bukti ilmiah. Dalam jurnal Lancet, disebutkan malnutrisi berhubungan dengan kecenderungan obesitas, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya. Kemudian, jika seorang anak kelebihan berat badan pada usia 5 tahun, mereka akan lebih berisiko mengalami obesitas sepanjang hidupnya.

Foto: iStock
Sullivan bilang, rencananya dalam pedoman diet tersebut akan ditentukan makanan yang disajikan dalam program di negara yang bersangkutan. Penelitian tahun 1999 menemukan bahwa anak-anak 40 persen berisiko obesitas jika salah satu orang tuanya obesitas. Dan anak-anak 70 persen berisiko obesitas jika kedua orang tuanya mengalami obesitas.



Dr.dr.Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), dokter spesialis anak Bagian Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Penyakit Anak FKUI/RSCM Jakarta mengatakan apabila anak obesitas sebaiknya bukan disuruh berdiet.

"Untuk mengatasi obesitas pada anak-anak, jangan suruh mereka berdiet sebab diet bagi anak-anak adalah siksaan. Begitu jadwal diet selesai, anak-anak akan melampiaskan lagi keinginan makannya dan kembali gemuk. Yang perlu dilakukan hanyalah sederhana, yaitu mengubah pola makan," kata Damayanti dilansir detikcom.

Mengubah pola makan yang dimaksud Damayanti adalah anak-anak tetap boleh makan banyak namun didisiplinkan untuk makan 3 kali sehari, tidak boleh lebih. Junk food  dan minuman ringan harus dihindari. Anak-anak harus memperbanyak makan sayur, buah-buahan dan air putih. Namun yang paling penting, kontrol dari orang tua dan keinginan anak sendiri untuk mengatasi obesitasnya adalah faktor yang paling penting.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda