Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Paparan Oxybenzone pada Tabir Surya Sebabkan Bayi Lahir Cacat?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 16 Apr 2019 16:58 WIB

Ibu hamil dan wanita yang sedang berencana hamil jangan sembarangan ketika memilih tabir surya ya.
Ilustrasi tabir surya/ Foto: iStock
Jakarta - Ibu hamil tak boleh sembarangan ketika memilih produk perawatan wajah karena bisa berpengaruh ke janin yang dikandungnya. Contohnya saat memilih tabir surya nih, Bun. Sebab, kandungan oxybenzone dalam tabir surya disebut bisa meningkatkan risiko cacat lahir.

Hawaii pernah mengumumkan akan melarang penggunaan Oxybenzone yang umum digunakan pada tabir surya 70 persen pada 2021. Ini karena toksisitasnya terhadap terumbu karang.
Dan sekarang, penelitian baru telah muncul tentang potensi ancaman oxybenzone terhadap manusia, terutama wanita hamil.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Reproductive Toxicology, oxybenzone bisa meningkatkan risiko cacat lahir yang disebut penyakit Hirschsprung (HSCR). Ini merupakan kondisi yang memengaruhi usus besar dan menyebabkan penyumbatan usus pada bayi baru lahir.



Pembedahan dibutuhkan untuk mengatasi penyakit Hirschsprung (HSCR). Nah, baru kali ini penelitian menemukan ada hubungan penyakit tersebut dengan paparan oxybenzone, Bun. Ya, hasil studi menunjukkan ada hubungan positif antara wanita yang memiliki kadar oxybenzone sedang hingga tinggi dalam urine dengan si kecil yang mengalami HSCR.

Sebelumnya, oxybenzone juga dikaitkan dengan gangguan hormon dan peningkatan risiko endometriosis. Meski peneliti menekankan risiko oxybenzone melewati kulit dan plasenta cukup kecil, disarankan wanita hamil benar-benar menghindari paparan oxybenzone.

Paparan Oxybenzone pada Tabir Surya Sebabkan Bayi Lahir Cacat?Foto: iStock
"Oxybenzone dan filter tabir surya berbasis minyak larut lainnya meresap ke kulit dan bisa saja akan berpengaruh pada janin," kata Denis Dudley, M.D., dokter spesialis kandungan dan kebidanan dalam menanggapi penelitian tersebut, dilansir Mind Body Green.

Berdasarkan penelitian ini, disarankan ibu hamil termasuk wanita yang sedang mencoba hamil menghindari bahan kimia tersebut. Sebab, oxy benzone juga bisa bertahan di tubuh selama berminggu-minggu setelah memapar seseorang.

Bulan lalu, FDA mengumumkan akan meninjau selusin bahan kimia dalam tabir surya, termasuk oxybenzone, untuk menentukan apakah perlu peraturan yang lebih ketat atau larangan terhadap pemakaiannya. Kalau Bunda tetap ingin memakai tabir surya dan menghindari oxybenzone, carilah tabir surya yang menggunakan titanium oxide atau zinc oxide.



Penggunaan tabir surya memang penting untuk melindungi kulit dari penuaan dini sampai kanker kulit yang disebabkan sinar UV dari matahari. Tapi, penggunaannya juga tidak boleh asal, Bun, jika kita mengharapkan perlindungan yang maksimal. Dijelaskan dr.Sri Prihianti Gondokaryono SpKK, perlindungan sinar UV oleh tabir surya tidak hanya ditentukan oleh pemilihan nilai SPF, tapi juga cara penggunaannya.

"Nilai SPF dalam tabir surya yang tersedia di pasaran sangat beragam, dari yang 15 sampai 100. Untuk di negara tropis, minimal nilai yang direkomendasikan adalah yang SPF 30. Tapi supaya nilainya tidak berkurang, tabir surya harus sering direplikasi dan digunakan dalam dosis yang cukup, yaitu dua sendok atau jari untuk seluruh tubuh," kata Sri dikutip dari detikcom.

Simak pentingnya memakai tabir surya untuk kesehatan kulit di video berikut ini Bunda:

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda