Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bibir Sumbing pada Bayi: Penyebab, Deteksi Dini & Harga Operasi Perbaikan

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Rabu, 08 Sep 2021 13:30 WIB

RS Hermina Galaxy dan Halodoc menggelar operasi bibir sumbing gratis. Kegiatan bakti sosial ini untuk membantu mengembalikan senyuman anak-anak penderita bibir sumbing.
Ilustrasi bibir sumbing/Foto: Rachman Haryanto

Bibir sumbing ternyata bukan hal sepele, Bun. Karena diketahui sumbing merupakan kelainan kongenital terbanyak di dunia. Kelainan sumbing bisa merupakan bagian dari suatu kumpulan kelainan sindromik ataupun non-sindromik.

Insidensi kelainan sumbing ditemukan pada satu dari 1.000 kelahiran hidup di Indonesia dan 2,2 dari 1.000 kelahiran hidup di dunia. Dan, tahukah Bunda bahwa kelainan ini ditemukan paling banyak pada ras Asia dan pada bayi berjenis kelamin laki-laki?

Demikian disampaikan oleh Dr. dr. Kristaninta Bangun, SpBP-RE (KKF), Kepala Unit Pelayanan Khusus (UPK) RSCM Kinanti. "Kelainan bibir sumbing dapat ditemukan saat bayi lahir oleh dokter ataupun tenaga kesehatan lainnya. Kelainan lain seperti sumbing lelangit juga perlu diperiksa saat bayi lahir, karena sering terjadi berbarengan," demikian ujar dr.Kristaninta dalam korespondensinya dengan HaiBunda.

Banner Putri Ahok dan PuputFoto: Mia Kurnia Sari

Penyebab bibir sumbing

Faktor risiko dari kelainan sumbing multifaktorial, yang merupakan interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Paparan terhadap asap rokok, alkohol, stres, diabetes, obesitas, defisiensi vitamin dan mineral seperti asam folat dan zinc saat kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan sumbing.

Riwayat keluarga dengan kelainan sumbing sebelumnya juga meningkatkan risiko kelainan sumbing pada keturunan berikutnya. Bayi dengan bibir sumbing sebaiknya dirujuk ke fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan operasi sumbing atau ke spesialis bedah plastik terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Cara mencegah bibir sumbing

Risiko terjadinya kelainan sumbing dapat diminimalkan dengan menjaga kehamilan yang sehat seperti menghindari asap rokok, alkohol, penggunaan kortikosteroid, menghindari stress berlebih, menjaga kenaikan berat badan, mengontrol penyakit komorbid, dan mengonsumsi suplemen multivitamin dan mineral seperti asam folat dan zink. Skrining pranikah juga dapat membantu menelusuri adanya riwayat keluarga dengan sumbing untuk mempersiapkan kehamilan.

Deteksi bibir sumbing sejak dari kandungan

Kelainan sumbing terjadi akibat adanya gangguan pada perkembangan janin pada usia kehamilan 4 - 12 minggu. Sumbing bibir dapat dideteksi mulai trimester kedua kehamilan melalui pemeriksaan USG dengan tingkat sensitivitas sebesar 88 persen.

Walaupun begitu, tidak semua kelainan sumbing dapat dideteksi oleh USG, seperti sumbing lelangit yang memiliki tingkat deteksi rendah menggunakan modalitas ini. Sumbing bibir inkomplit atau jenis mikroform pun sering sulit terdeteksi pada saat skrining dengan USG.

Bunda hamil dapat menggunakan modalitas Transabdominal Ultrasound (USG) untuk mendeteksi adanya kelainan anatomi pada janin pada usia kehamilan trimester kedua. Namun, perlu diingat ya, Bun bahwa pemeriksaan USG ini sangat bergantung pada keahlian dokter yang melakukan pemeriksaan (operator-dependent).

Jika di dalam kandungan sudah terdeteksi bahwa janin mengalami bibir sumbing maka tatalaksana bibir sumbing definitif adalah penanganan bedah atau tatalaksana dengan operasi. Bila kelainan sumbing sudah terdeteksi melalui USG pada masa kehamilan, orang tua dapat mempersiapkan sejak dini untuk mencari informasi mengenai kelainan bibir sumbing, tatalaksananya, cara merawat bayi dengan kelainan tersebut.

Selain itu bayi yang didiagnosis dengan kelainan sumbing disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah plastik sedini mungkin. Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan apakah kelainan bersifat tunggal atau disertai dengan kelainan lain yang bersifat sindromik seperti kelainan kromosom.

Pasien akan dipersiapkan untuk operasi pada waktu yang telah ditentukan, seperti mempersiapkan berat badan cukup dan status gizi yang baik. Untuk perbaikan, bisa kok dilakukan, Bun. Simak lokasi dan biaya yang harus disiapkan di HALAMAN SELANJUTNYA.

Simak juga video berikut mengenai PCOS saat hamil ya, Bun.

[Gambas:Video Haibunda]



Harga Perbaikan Bibir Sumbing dengan BPJS

RS Hermina Galaxy dan Halodoc menggelar operasi bibir sumbing gratis. Kegiatan bakti sosial ini untuk membantu mengembalikan senyuman anak-anak penderita bibir sumbing.

Ilustrasi bibir sumbing/Foto: Rachman Haryanto

Operasi perbaikan bibir sumbing

Tatalaksana definitif kelainan sumbing adalah operasi dengan tujuan untuk menyatukan celah pada bibir dan lelangit guna mengembalikan fungsi serta bentuk secara aestetik. Beberapa kasus bibir sumbing juga memerlukan penggunaan alat bantu seperti Naso-Alveolar Molding (NAM) sebelum operasi dengan tujuan untuk mendekatkan jarak antar-celah pada sumbing dan meninggikan/membuat simetrisasi bentuk cuping hidung.

Kelainan bibir sumbing biasa ditatalaksana oleh dokter spesialis bedah plastik. Hingga saat ini, Indonesia memiliki kurang lebih sembilan cleft center yang kebanyakan terletak di kota-kota besar, salah satunya adalah Cleft and Craniofacial Centre di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Kelebihan dari cleft center adalah penanganan setiap pasien sumbing dikerjakan oleh beberapa spesialisasi seperti dokter spesialis anak, THT, rehabilitasi medik, dokter gigi orthodonti yang bekerja secara teamwork multidisiplin. Semua operasi dan perawatan kelainan sumbing di Indonesia saat ini dapat ditanggung sepenuhnya oleh BPJS dengan surat rujukan yang diberikan dari Puskesmas.

Bila tidak ditanggung oleh BPJS, rata rata biaya operasi bibir sumbing berkisar Rp10 – Rp15 juta dan operasi celah lelangit sekitarRp20 – Rp30 juta. Ini belum termasuk biaya konsultasi dokter anak dan anestesi, pemeriksaan laboratorium darah, PCR, dan X-ray dada.

Setelah operasi bibir sumbing, pasien boleh langsung pulang atau dirawat sehari di RS. Ayah dan Bunda Orang tua akan diajarkan cara perawatan luka dan cara menyusui untuk memastikan pertumbuhan bayi sesuai kurva.

Sekitar 5 – 7 hari kemudian, pasien diminta datang kembali untuk evaluasi luka operasi dan lepas jahitan. Tatalaksana selanjutnya tergantung dari kelainan yang dimiliki pasien, terdiri dari tatalaksana bedah dan non-bedah.

Pada pasien dengan sumbing bibir yang disertai sumbing lelangit dan alveolus, tatalaksana bedah selanjutnya yaitu operasi celah lelangit pada usia kurang lebih 9 bulan, operasi celah alveolus pada usia sekitar sembilan tahun (saat erupsi gigi taring dewasa), dan operasi lain yang dibutuhkan seperti operasi perbaikan hidung (rhinoplasty) dan perbaikan bentuk rahang atas dan bawah (orthognatic surgery).

Tatalaksana non-bedah dapat berupa terapi wicara, perawatan gigi, dan orthodonti. Semua rangkaian tatalaksana akan ditentukan setelah konsultasi dengan tim dokter spesialis. Semoga bisa membantu ya, Bunda. 


(ziz/ziz)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda