Jakarta -
Saat menungguÂ
waktu berbuka puasa, tak ada salahnya mengajak anak-anak bermain ke taman. Anak-anak bisa bebas bermain dan berlari. Dan ini akan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berpikir independen alias secara mandiri.
Membebaskan anak bermain di taman secara enggak langsung memberi mereka kesempatan untuk memutuskan kegiatan apa yang bisa mereka lakukan. Itulah yang disampaikan dalam penelitian yang dilakukan Debra Flanders Cushing dan tim dari Queensland University of Technology.
Ketika anak dibiarkan bermain bebas di taman dengan pengawasan tentunya, orang tua juga bisa istirahat sejenak bukan? Dalam keseharian, anak-anak pasti memiliki daftar kegiatan yang mesti dilakukan dan sebagian besar terkait dengan sekolah.
Menurut Cushing dan tim, daftar tugas dan aturan bisa bikin anak lelah, frustasi, bahkan menciptakan perilaku yang enggak sehat. Meskipun ada juga anak-anak yang bisa unggul dengan daftar tugas, tapi Cushing menyarankan sesekali coba biarkan anak bebas memilih apa yang hendak mereka lakukan.
"Bermain secara umum memungkinkan anak-anak menjadi imajinatif serta mengembangkan kekuatan fisik, kognitif, dan emosional mereka. Ini terutama berlaku untuk permainan gratis yang tidak terstruktur," kata Cushing dikutip dari
The Conversation.Cushing dan rekan-rekannya melakukan penelitian dengan mewawancarai orang dewasa yang mengunjungi 12Â
taman di wilayah Queensland Tenggara, Australia. Sebanyak 417 wawancara singkat diselesaikan selama empat bulan selama musim panas 2017-2018.
[Gambas:Instagram]
Hasilnya, orang tua, kakek-nenek, dan pengasuh yang diwawancarai mengaku anak-anak memutuskan apa yang harus dilakukan ketika mereka pergi ke taman. Banyak yang mengindikasikan orang tua mengawasi atau bermain dengan anak-anak, tetapi mereka membiarkan anak-anak membuat keputusan kegiatan yang mereka pilih.
Pendamping pun merasa saat anak bermain di taman, mereka bisa mendapatkan
me time-nya. Banyaknya pilihan permainan bisa bikin anak betah di taman. Kemudian, taman juga bisa memberi kesempatan anak mencoba berbagai keterampilan fisik dan menyediakan ruang yang cukup untuk berlarian, bergerak, dan mengeluarkan energi.
"Taman bisa jadi tempat yang aman untuk anak bereksplorasi dan berlatih mengambil keputusan hingga mereka terlatih mandiri," ujar Cushing.
Sementara itu, psikologi sosial Dr.Juneman Abraham pernah mengatakan beraktivitas di taman terbuka hijau sangat efektif untuk meningkatkan kesehatan mental, terutama pada anak-anak. Junaeman mengingatkan kita perlu memperhatikan lagi taman seperti apa ya yang ideal dijadikan tempat beraktivitas bareng keluarga.
"Di saat virtualitas merajalela dalam kehidupan dewasa ini, kehadiran
taman terbuka hijau tetap menawarkan kedalaman berinteraksi yang sudah semakin langka akibat komunikasi yang dangkal dan sarat akan pencitraan, terutama di dunia maya," kata Abraham.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)