Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda, Yuk Ajari Anak Seni Bereskan Mainan Ala Jepang

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 22 May 2019 11:01 WIB

Bunda bisa mengajak anak beberes ala Jepang alias KonMari. Kuncinya, memberikan contoh dan konsisten.
Ilustrasi ibu dan anak bereskan mainan/ Foto: thinkstock
Jakarta - Rumah susah rapi karena anak-anak, Bun? Biasanya ini jadi keluhan para Bunda, baru saja membereskan mainannya dalam hitungan menit sudah berantakan lagi. Biar bisa rapi tanpa capek, Bunda bisa menggunakan metode KonMari. Mengajarkannya pada anak-anak juga boleh banget.

Metode KonMari merupakan seni beres-beres dan metode merapikan ala Jepang yang dikenalkan oleh Marie Kondo. Menurut Pendiri Komunitas KonMari Indonesia, Khoirun Nikmah, metode KonMari ini bukan metode harian sepanjang waktu. Bunda dan anak-anak cukup sekali saja berbenah secara khusus.

Wanita yang akrab disapa Nikmah ini mengatakan, orang tua bisa mengajak anak ber-Konmari asal memberi contoh dan konsisten. Kemudian, yang enggak kalah penting jangan pernah paksa anak.

Rumah berantakan itu, lanjut Nikmah, disebabkan dua hal. Yakni tidak ada tempat dan tidak mengembalikan barang pada tempat semula. Poin pertama ini berhubungan dengan gaya hidup konsumtif, sedangkan poin kedua karena kebiasaan menunda-nunda.

Kalau anak-anak membuat rumah berantakan, kata Nikmah, itu wajar dan normal. Apalagi pada saat jam-jam aktif anak. Itu artinya anak kita sehat dan aktif. Lantas, apa karena wajar dibiarkan begitu saja?

Nikmah berbagi pengalamannya yang berusaha menjadi role model untuk berbenah. Mulai dari hal sepele, seperti meletakkan sandal di rak sepatu kemudian mengembalikan buku atau barang ke 'rumahnya' setelah selesai digunakan.

Anaknya, kata Nikmah, termasuk tipe kinestetik. Jadi tidak mungkin rumahnya bisa rapi dalam sehari saja. Siang sampai sore biasanya rumahnya berantakan. Meskipun, mainan si kecil sudah mulai berkurang sejak proses sortir.

"Usai anak beraktivitas, saya arahkan dan bersama anak untuk mau mengembalikam mainannya ke kotak atau lemari. Awalnya mungkin susah, setengah-setengah. Namun karena berulang, hal itu jadi kebiasaan. Apalagi saat anak sedang nyaman, ia akan senang membantu," tulis Nikmah dalam bukunya yang berjudul Konmari Mengubah Hidupku.



Sayangnya, kebanyakan orang tua sudah bad mood duluan melihat ruangan yang berantakan. Tanpa kita sadari, sama saja kita menabung stres di badan. Alhasil, Bunda jadi ngomel panjang saat membereskan segalanya.

"Daripada kita tidak bahagia, sebaiknya ajak main anak sambil membereskan mainannya," tambahnya.

Tentang berbenah harian, Nikmah biasanya memberikan dua waktu khusus agar rumahnya rapi dari mainan anak-anak. Yakni, sebelum pergi keluar rumah dan sebelum tidur di malam hari.

Bunda, Yuk Ajak Anak Seni Bereskan Mainan Ala JepangFoto: iStock
"Rumah yang bersih pada malam hari membuat kita segar dan bersemangat saat bangun pagi," katanya.

Anak-anak memang senang menjelajah semua benda yang ada di rumah, kemudian membuat berantakan mainannya. Jika sudah begitu, orang tua kadang dibuat kesal. Padahal, menurut studi terbaru, anak yang cenderung 'berantakan' atau suka mengacak-acak saat bermain bisa belajar lebih baik.



Mereka menemukan bahwa anak yang cenderung berantakan saat bermain lebih baik dalam mempelajari benda sekaligus mengingat namanya. Salah satu peneliti, dr.Larissa Samuelson mengatakan informasi dari suatu benda yang dilempar atau diacak-acak oleh anak akan lebih mudah mereka ingat.

"Sebab, mereka melakukan tindakan itu sambil mencatat informasi di pikirannya. Kami juga memberi objek non padat seperti selai, keju, mentega, oatmeal, dan saus cokelat," tutur Samuelson mengutip detikcom.

Simak juga seni melipat pakaian ala Konmari di video berikut ini, Bun.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda