Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Orang Tua Bill Gates Didik Anak Hingga Jadi Orang Sukses

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 20 May 2019 16:30 WIB

Bagaimana cara orang tua Bill Gates membesarkan dan mendidik putranya itu hingga menjadi orang yang sukses?
Bill Gates/ Foto: Reuters
Jakarta - Orang tua mana yang enggak mau sang anak sesukses multimiliarder Bill Gates. Sebagai orang tua pastinya, kita pasti ingin anak-anak sukses di masa depan. Ya kan, Bun? Kira-kira, bagaimana ya cara orang tua Bill Gates membesarkan anaknya?

Studi-studi psikologis dan buku-buku pengasuhan anak umumnya menjadi salah satu sumber yang bisa dijadikan panduan orang tua. Namun, ayah dan ibu Bill Gates, William Gates Sr. dan mendiang istrinya Mary mengadopsi beberapa metode pengasuhan yang sangat berbeda, Bun.

Yang jelas cara tersebut membantu mereka mengantarkan putranya ke gerbang kesuksesan. Berikut metode pengasuhan ala orang tua Bill Gates mengutip CNBC:



1. Tidak membatasi independensinya

Bill kecil begitu haus dengan kebebasan dan kemerdekaan, dan orang tuanya memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada putranya, untuk melakukan apa yang diinginkannya.

Ayah Gates bercerita kepada The Wall Street Journal, sewaktu Bill berumur 13 tahun, dia banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. Bahkan, di malam hari dia menghabiskan waktunya untuk menggunakan teknologi tanpa batas di Universitas Washington.

Penulis biografi Walter Isaacson menuliskan, William dan Mary sempat mengajak Bill ke psikolog dan disarankan mereka memberi lebih banyak waktu luang untuk Bill.

[Gambas:Instagram]



2. Tak mengizinkan Bill menyerah pada hal-hal yang tidak dia kuasai

Bill terampil dalam banyak hal, tetapi orang tuanya juga mendorong dia untuk melakukan hal-hal yang tidak ia kuasai, seperti berenang dan main sepakbola. Mereka juga mendorongnya untuk belajar musik. Kata ayahnya, Bill pernah mencoba trombone, tetapi hasilnya enggak terlalu bagus.

Kebanyakan orang tua mendorong anaknya melakukan hal-hal yang disukai, tapi orang tua Bill melihatnya dengan cara lain. Mereka melihat hal-hal baru memungkinkan putra mereka untuk mengembangkan serta menumbuhkan pola pikir dan mempelajari pentingnya kegagalan.

Bill Gates pernah mengatakan alasan dia 'terobsesi' dengan situs web. "Saya pikir itu tidak ada gunanya, tetapi akhirnya mengekspose saya pada peluang kepemimpinan dan menunjukkan kepada saya bahwa saya tidak pandai dalam banyak hal, alih-alih berpegang pada hal-hal yang membuat saya nyaman," ujarnya.

3. Tidak memaksa untuk memenuhi harapan orang tua

Orang tua Bill tidak berharap putra mereka menjadi miliarder, tetapi mereka berharap dia lulus kuliah.

"Harapan saya dan istri seperti harapan orang tua lain. Ingin anaknya sekolah di perguruan tinggi dan mendapat gelar," kata William kepada Journal.

Saat Bill keluar dari Harvard, orang tuanya sempat khawatir. Namun, kemudian mereka menyerah dan membiarkan putranya menempuh jalan sendiri. Tak lama setelah putus kuliah, Bill pindah ke Seattle dengan co-founder-nya Paul Allen untuk fokus membangun Microsoft.

4. Tidak mengabaikan pentingnya komunitas

Orang tua Bill selalu mengajari anaknya bersosialisasi dan bertoleransi dalam kehidupan sosial. Nilai kebersamaan jadi nilai penting dalam keluarga. Ester Wojcicki menjelaskan dalam bukunya How to Raise Successful People, bahwa salah satu kesalahan terbesar yang dilihat orang tua adalah tidak mengajari anak-anak mereka pentingnya kebaikan.



"Menyedihkan untuk dikatakan, tetapi saya perhatikan semakin banyak anak yang benar-benar fokus pada diri mereka sendiri," tulisnya.

Dalam bukunya, William juga menuliskan ada satu pelajaran yang dia dapat selama bertahun-tahun menjadi seorang ayah, pengacara, aktivis, dan warga negara yakni kita semua bersama dalam hidup ini dan saling membutuhkan.

Anna Surti Ariani, psikolog anak, mengatakan ada banyak aspek yang memengaruhi kesuksesan anak, termasuk gimana karakter yang kita bentuk ke anak sejak dini.

"Ada begitu banyak karakter atau porsi yang bisa kita bangun untuk anak misal, berani ambil langkah tertentu, self discipline, gimana dia ngerjain tugas atau peduli sama orang lain atau empati," papar psikolog yang akrab disapa Nina ini.

Karakter lain yang penting untuk anak agar sukses yaitu bisa menempatkan diri dan emosinya tidak meledak-ledak kemudian bisa bersosialisasi dengan baik. Nah, semua itu kalau dipupuk sejak kecil bisa membentuk karakter baik yang memengaruhi kesuseksesan anak ke depannya, Bun.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda