Jakarta -
Salat tarawih memang bisa dilakukan di masjid atau di rumah. Buat para bunda, kadang perkara ini bikin galau. Mau salat tarawih ke masjid tapi anak tak ada yang menjaga. Mau mengajak si kecil, khawatir dia rewel.
Menanggapi hal ini, psikolog anak dan remaja dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi mengatakan Bunda perlu melihat kebiasaan anak sebelum memutuskan mengajaknya
salat tarawih ke masjid. Apakah anak termasuk tipe yang enggak bisa diam, enggak bisa berada di situasi ramai, atau justru biasa-biasa aja.
"Terus tipikal jam tidurnya jam berapa. Kalau misal dirasa udah jam tidur ya udah enggak usah diajak ke masjid. Mau enggak mau kita tarawih di rumah," ujar Ratih saat berbincang dengan
HaiBunda.
Menurut Ratih, jam tidur anak perlu diperhatikan. Soalnya, jam tidur anak termasuk waktu berbahaya lho, Bun. Ya, anak akan rewl dan cranky bukan main jika dia belum bisa menemukan suasana yang pas untuk terlelap.
 Foto: iStock |
Bunda juga perlu memperhatikan, anak tipe yang betah gerah atau enggak. Dalam kondisi banyak orang, bukan enggak mungkin suasana masjid atau musala jadi lebih panas. Alhasil, itu bikin anak enggak nyaman.
"Apalagi itu kan tempat umum di mana orang lain beribadah. Kalau orang lain terganggu sama tangisan anak kita gimana. Itu perlu dipertimbangkan," kata psikolog yang juga berpraktik di Klinik Kancil Duren Tiga.
JikaÂ
anak diam, lihat berapa lama dia bisa bertahan, Bun. Meskipun, bukan enggak mungkin ada anak yang anteng dan saat ngantuk, dia dengan gampangnya terlelap.
"Kalau kasih gadget pas ibunya tarawih, anak bisa aja anteng. Tapi after effect-nya yang enggak baik kan," pungkas ibu dua anak ini.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)