Jakarta -
Pubertas membuat tubuh anak berubah. Tak jarang, mereka jadi minder dengan tubuhnya. Sebelum terlambat yuk lakukan langkah agar anak punya
body image positif, Bun. Dengan begitu, anak akan percaya diri dan mencintai dirinya.
Apalagi, memiliki penilaian positif tubuh akan membuat anak merasa bahagia dengan penampilannya. Itulah yang dituliskan Dr.Christian Jessen, seorang dokter dari Inggris dalam bukunya
Dr Christian's Guide to You.Menurut Jessen, remaja yang memiliki
penilaian negatif pada tubuhnya akan menghabiskan banyak waktunya berpikir dan mengkhawatirkan tubuhnya, serta bagaimana mengubahnya. Ini akan membuatnya tidak bahagia dengan dirinya dan hidupnya.
"Masalahnya adalah menilai negatif tubuh bisa berhubungan dengan perasaan anak yang tidak aman dan kurang percaya diri," kata Jessen.
Selain itu, kata Jessen berpikir negatif pada tubuh akan membuat remaja sulit percaya diri untuk berteman dan mencoba sesuatu yang baru. Jessen bilang, percaya diri adalah bagaimana diri kita bernilai sehingga orang akan menghargai kita.
"Ini penting karena akan memengaruhi bagaimana kita berpikir dan bersikap," ujarnya.
Nah, Jessen berbagi enam langkah yang bisa dilakukan orang tua agar anak punya
body image alias citra tubuh yang positif.
1. Minta anak untuk bangga dengan seperti apa tubuhnya serta mengingat kelebihan mereka
2. Pandu anak membuat daftar hal-hal yang dia sukai, tapi yang tidak ada hubungannya dengan penampilan
3. Katakan pada anak untuk melihat dirinya sebagai manusia seutuhnya dan jangan fokus pada hal-hal yang tidak disukai ketika di depan kaca
 Ilustrasi body image anak/ Foto: iStock |
. Dorong anak untuk berteman dengan orang-orang positif yang menyukai dia apa adanya
5. Ajari anak membuang pikiran negatif yang membuat dia menganggap dirinya tak menarik. Caranya, ajak dia fokus pada pikiran positif
6. Ingatkan anak bahwa ada hal-hal di diri tiap orang yang tidak bisa diubah. Jadi, menerima apa yang sudah diberikan Tuhan adalah jalan terbaik untuk menghadapinya.
Bicara soal pubertas anak, menurut psikolog, Ayoe Sutomo, anak mulai menginjak remaja ketika usia 10 tahun. Tapi, itu masih dikategorikan masa remaja awal. Nah, biasanya anak akan banyak mengalami masalah-masalah pubertas di usia 13-15 tahun.
"Baiknya orang tua nggak melewatkan masa-masa krusial yang dialamiÂ
anak di masa remajanya," ujar Ayoe.
Ketika Bunda memiliki waktu luang dengan si kecil, coba deh mendongeng untuk mereka. Manfaatnya bisa dilihat di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)