Jakarta -
Saat ingin membeli mainan anak, artis
Glenn Alinskie tidak berani asal pilih. Apalagi untuk mainan yang berbahan dasar plastik.
Dikutip dari
detikcom, pria 30 tahun ini sadar akan bahaya plastik yang mengandung bahan polivinil klorida (PVC). Ia pun kaget, apalagi selama ini beberapa mainan yang digunakan anaknya di rumah mengandung bahan tersebut.
"Ada teman yang kasih tahu, tapi setelah itu aku cari tahu sendiri di Google, ternyata banyak banget artikel tentang bahayanya PVC," ujar suami
Chelsea Olivia ini.
"Cuma ya apa boleh buat dari dulu kan nggak pernah tahu. Dan PVC playmat kita adalah tempat yang paling sering kita pakai buat family time. Saya suka tidur-tiduran di situ, kita suka peluk-pelukan, kita suka main, dia belajar merangkak, semua di situ," sambungnya.
Ayah Nastusha ini pun memutuskan mengganti semua mainan plastik putrinya. Meski harus sampai keluar negeri untuk mencari bahan plastik aman, dan tentunya dengan biaya tidak murah. Tapi demi anak, dia tidak masalah.
"Jadi playmat itu setelah kita tahu ada alternatifnya langsung kita ganti ke bahan yang enggak berbahaya. Jadi ya buat kalian, take care dan serius cari tahu dulu apapun yang kamu beli untuk anakmu," ucapnya.
Pencegahan yang dilakukan Glenn memang perlu, Bun. Mengutip Ecowatch, polivinil klorida atau PVC kerap ditemukan dalam berbagai produk plastik, mulai dari mainan anak-anak, bahan bangunan, hingga kemasan makanan. Healthy Child Healthy World menyatakan, PVC sebagai plastik paling beracun.
Foto: Instagram @glennalinskie) |
Karena kandungan klorin yang tinggi, PVC menciptakan polusi beracun dalam bentuk dioksin, yang menumpuk di lemak hewan melalui rantai makanan. Paparan PVC memiliki efek serius bagi kesehatan. Selain masalah kesehatan, dampak lingkungan negatif dari produksi dan penggunaan bahan ini, seperti masalah pembuangan PVC yang sangat sulit didaur ulang.
Selain itu, saat membeli mainan anak, psikolog Saskhya Aulia Prima mengatakan, orang tua mesti tahu tujuan dan manfaat mainan tersebut. Karena tidak semua mainan bisa diberikan begitu saja pada anak, apalagi jika tidak sesuai umurnya.
"Saya ingin anak cepat nulis, udah beli pensil sama buku aja. Padahal fasenya masih oral. Ya enggak bisa gitu, nanti malah dia makan pensilnya," kata Saskhya.
Psikolog TigaGenerasi ini juga menjelaskan bahwa mainan merupakan media belajar. Jadi, jika orang tua ingin anaknya pintar sains atau matematika, carilah mainan yang mendukung hal itu, tapi sesuaikan dengan umur si anak.
Orang tua juga juga mesti mengedukasi diri sendiri. Setelah membeli mainan, baca bagaimana fungsi mainan tersebut. Agar saat anak bertanya cara memainkannya, orang tua dapat membantu.
Intip pula video kelucuan Nastusha ini, Bun.
[Gambas:Video 20detik]
(yun/muf)