Jakarta -
Karena terlibat
kasus narkoba, aktor muda
Jefri Nichol harus menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur. Sang ibunda, Junita Landrat, pun mengungkapkan kerinduan lantaran tak bisa bertemu.
Hal ini diketahui lewat unggahan akun Instagram @junitalandrat. Junita mem-posting foto dia dan sang anak, yang diambil diam-diam saat Jefri sedang tidur. Ia juga bercerita kenangan tentang sulitnya membangunkan Jefri pagi hari.
"Kalo pulang syuting subuh, ini PR banget ngebangunin dia paginya ,mm iseng selfi aja dulu,kalo dia lihat foto ini di posting pasti dia marah banget ,tapi kalo rindu mau dikata apa," tulis Junita.
Selain itu, dia pun berpesan agar bintang film Dear Nathan itu bisa mengambil hikmah di balik kasus yang menimpa. Serta memiliki hidup lebih baik setelah kejadian ini.
"Istirahatlah sejenak nak agr besok kembali penuh dgn semangat baru,segala sesuatu itu terjadi karna sebuah alasan,insyaaalah allah punya sesuatu yg jauh lebih baik dari sekarang,rahasia allah kita ngk tau tp itu pasti," lanjutnya.
Pada unggahan selanjutnya, Junita mem-posting foto putranya dengan gaya sedang menelpon. Ia juga menuliskan kalimat yang biasa dikatakan Jefri jika sedang menelponnya.
"Hallo mm, mm lg apa? And bla bla bla bla ngobrol panjang lebar dan terakir love u mam muachhh, itu gaya kalo abang nelfon, lalu kalo jnf nelfon mama nya giman ayo??"
Kasus narkoba yang terjadi di kalangan publik figur seolah sudah jadi hal umum. Dikatakan dr.Karen Rayne P., orang-orang yang menggunakan narkoba untuk kesenangan cenderung menjadikan aktivitas itu sebagai pelarian. Sayangnya, orang tersebut bisa kehilangan kendali dan bergantung dengan obat-obatan tersebut.
"Jika remaja ketahuan pakai narkoba atau menjual narkoba, mereka bisa berakhir dengan catatan kriminal, yang dapat membuat kehidupan mereka lebih sulit," tulis Rayne dalam buku berjudul
Help Your Kids With Adolescense.Selain itu, psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi, mengungkapkan,
support system dari keluarga dan teman sangat penting untuk seseorang yang dihadapkan pada masalah seperti menjalani hukuman penjara. Hal ini karena sumber stres dan kebahagiaan terbesar itu ada pada keluarga dan teman.
"Penelitian 80 tahun dilakukan Harvard, orang tuh bisa happy karena dia punya
meaningful relationship dengan orang, kuncinya
relationship. Yang paling penting kita punya
support system yang bagus, itu penguat kita," tutur Saskhya.
Tak hanya itu, sebagai keluarga, sebaiknya kita tetap berada di sampingnya untuk menguatkan. Tentu dengan harapan, dia bisa jadi lebih baik nantinya.
"Kita enggak tahu orang masuk penjara, apa benar salah dia, atau salah judgement. Supaya dia bisa lebih baik lagi, dapat pengampunan, ataupun bisa bertahan menjalani hukumannya itu harus ada dukungan sekitar yang menantikan 'kalau lu keluar ada gue lho'," terangnya.
Simak pula video tentang putusan untuk kasus Jefri Nichol ini, Bun.
[Gambas:Video 20detik]
(yun/muf)