Jakarta -
Sang suami kerap berakting di berbagai film laga membuat
Audy Item protektif dengan tontonan sang anak. Salah satunya melarang putri pertamanya, Atreya Syahla Putri Uwais menonton film yang dibintangi sang ayah,
Iko Uwais.
Banyaknya adegan kekerasan dirasa Audy tidak cocok disaksikan sang putri. Apalagi Atreya masih kecil, Bun.
"Jangan dong, karena kan belum boleh. Film Iko selalu di atas 21 (tahun). Karena brutal, kita kan enggak mungkin kasih anak kita tontonan seperti itu," kata Audy dikutip dari
20detik.
Atreya memang tidak diizinkan menonton film sang ayah. Namun, Audy tidak bisa melarang bila anaknya mungkin melihat cuplikan film yang diperankan Iko.
"Kalau kayak misalnya trailer film papanya mungkin dia lihat, tapi enggak the whole adegan yang ciprat-cipratan darah, dia enggak nonton," ujar wanita 36 tahun itu.
Sependapat dengan Audy, Iko juga melarang sang buah hati menonton filmnya, Bun. Selain itu, pemain film
Stuber ini juga mengajarkan anaknya untuk bisa membedakan konten film yang baik atau tidak.
"Dia paham kalau ada beberapa adegan, jangan kan film saya, ada beberapa adegan di TV yang belum pantas buat dia, dia ngerti, 'Pa, aku enggak lihat ya, aku tutup mata'," kata Iko menirukan anaknya.
Audy Item bersama Iko Uwais dan kedua putrinya/ Foto: Instagram @audyitem |
Mengawasi tontonan anak memang salah satu cara untuk melindunginya dari pengaruh negatif
konten film atau TV, Bun. Mengutip
Kids Health, ahli kesehatan anak, Elana Pearl Ben-Joseph, MD mengatakan kalau anak suka salah mengartikan konten yang ditontonnya di TV. Kadang isinya membuat mereka bingung menentukan mana yang benar atau salah.
"Anak biasanya takut melihat gambaran kekerasan. Orang tua menjelaskan kalau itu tidak nyata sehingga tidak akan membuat keadaan membaik, karena mereka belum bisa membedakan yang nyata atau tidak," kata Ben-Joseph.
Hasil penelitian menunjukkan kalau tayangan kekerasan dapat berdampak pada
otak anak. Di antaranya meningkatkan kemungkinan perilaku agresif, berkurangnya sensitifitas, dan menganggap dunia sebagai tempat menakutkan.
"Anak yang menyaksikan
kekerasan di televisi atau game memiliki kemungkinan melakukan tindak kekerasan di dunia nyata," ujar Dr.Wayne Warburton, dilansir
Daily Telegraph.
Dampak lainnya jika anak terlalu lama nonton TV bisa bunda saksikan di video berikut ya.
(ank/rdn)