Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Alasan Istri Jonathan Frizzy Ingin Anak Pindah Sekolah

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 10 Sep 2019 06:00 WIB

Ada cerita dari istri Jonathan Frizzy. Dia ingin anak-anaknya pindah sekolah. Hmm, kenapa memangnya ya?
Jonathan Frizzy bersama istri dan anak-anaknya/ Foto: Instagram
Jakarta - Berkembangnya zaman juga memengaruhi pola asuh yang diterapkan orang tua ke anak. Salah satunya soal pendidikan bahasa. Hal tersebut juga dirasakan Jonathan Frizzy dan sang istri, Dhena Devanka.

Belakangan, banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya ke sekolah yang mengajarkan beberapa bahasa, Bun. Tujuannya agar anak tumbuh dan mampu bersaing di dunia luar.

Hal ini juga diterapkan Jonathan Frizzy pada anak kembarnya, Zoe Joanna Frizzy Simanjuntak dan Zack Jaden Frizzy Simanjuntak yang kini berusia 5 tahun. Sang istri, Dhena menceritakan sampai mendaftarkan si kembar ke sekolah Internasional.

"Anak aku yang kembar, masuk sekolah Internasional yang menggunakan bahasa Inggris dan Mandarin. Berjalannya waktu, aku tanya miss-nya (guru) tentang perkembangan. Mereka di kelas enggak mau ngomong, tapi sama temannya ngomong bahasa Inggris," kata Dhena dalam acara 'BebeLand: Ajak Orang Tua Asah Rasa Peduli & Daya Pikir Si Kecil' di Summarecon Mall Bekasi, baru-baru ini.

Di rumah, Dhena dan suami memang menggunakan bahasa Indonesia, Bun. Tapi, dia tidak mau bahasa asing di sekolah menjadi kendala anaknya berkomunikasi.

Dhena juga ingin kedua anaknya bisa menyerap pelajaran dengan baik. Ibu tiga anak ini akhirnya meminta Jonathan agar sang buah hati boleh pindah sekolah.

"Aku browsing sekolah lain yang billingual (dua bahasa), aku minta papanya untuk pindah sekolah. Aku takut anak enggak bisa menyerap pelajaran sekolah. Aku pikir bahasa Inggris bisalah mengikuti," tutur Dhena.

Jonathan Frizzy bersama istri dan anak-anaknyaJonathan Frizzy bersama istri dan anak-anaknya/ Foto: Instagram

Dalam kesempatan yang sama, psikolog anak, Roslina Verauli, M.Psi mengatakan, dari kecil anak sebenarnya mampu menerima berbagai bahasa. Sayangnya, jika diajarkan banyak bahasa, anak bisa cemas dan bingung harus berbicara dengan bahasa yang mana.

"Banyak bahasa boleh, cuma anak kecil masih bingung. Dari kecil sudah bisa menerima berbagai bahasa, tapi di usia 4 sampai 6 tahun baru bisa mengerti bahasa itu apa," ujar wanita yang akrab disapa Vera ini.

Anak yang cerdas cenderung mudah cemas, Bun. Vera menyarankan untuk tetap mengembangkan bahasa asli, bahasa Indonesia di kehidupan sehari-hari. Tujuannya agar anak mudah bersosialisasi dan bergaul.

Bila si kecil kesulitan belajar bahasa, Vera meminta orang tua menerapkan konsep Child Directed Speech. Caranya bicara dengan intonasi jelas per kata.

"Misalnya saat makan, 'Ya sayang makan, coba ulangi, makan apa saja'. Jelas kata per kata dan intonasinya. Bantu anak bicara kata-kata tersebut biar berkembang," pungkas Vera.

Simak juga cara Jonathan Frizzy membagi waktu dengan keluarga di video berikut.

[Gambas:Video 20detik]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda