Jakarta -
Kekerasan itu bentuknya tidak hanya fisik lho, Bun, namun juga verbal. Ketika kita memarahi anak dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas sampai menyakiti hatinya, itu bisa masuk kategori
kekerasan verbal. Tentunya ini bisa berdampak buruk pada anak.
Dikatakan Peg Streep, penulis buku
Daughter Detox: Recovering from an Unloving Mother and Reclaiming Your Life, seorang anak di bawah asuhan orang tua yang kasar mungkin terus-menerus dibanjiri perasaan yang bisa membatasi pertumbuhan kecerdasan emosionalnya. Serta berkurang keterampilannya untuk mengidentifikasi emosi.
"Setelah agresi verbal berlanjut, sulit bagi seorang anak untuk memilah apakah dia merasa takut, malu, terluka, atau marah," kata Streep dilansir
Psychology Today.
Pada akhirnya, kata-kata kasar yang kerap diucapkan orang tua pada anak nantinya bisa mengubah kepribadian, harga diri, dan perilaku mereka. Anak pun nantinya bisa menganggap bahwa setiap kesalahan, kemunduran, atau kegagalan sudah mendarah daging pada dirinya.
"Anak bisa menganggap, saya gagal karena saya terlalu bodoh dan tidak berguna untuk melakukan hal lain," jelas Streep.
Selain itu, berikut ini dilansir
Mom Junction, 5 dampak jangka panjang akibat anak sering mengalami
kekerasan verbal.
1. Masalah kesehatanAnak yang kerap menerima kekerasan verbal bisa mengalami depresi. Depresi mengarah pada perbuatan yang cenderung negatif, misal timbulnya kebiasaan makan terlalu banyak atau berhenti makan sama sekali. Jangka panjangnya tentu akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tulang, otot, dan organ vitalnya yang juga terganggu. Lambat laun, kondisi fisik anak akan semakin lemah seiring berjalannya waktu.
2. Kepercayaan diri rendahKepercayaan diri sangat penting terutama untuk menggapai kehidupan yang sukses dan kehidupan pribadi di masa dewasa. Anak yang sering mengalami kekerasan verbal cenderung membuatnya krisis kepercayaan diri yang menyebabkan frustasi.
3. Tidak memiliki motivasi hidupKorban yang mengalami pelecehan verbal terus-menerus mungkin gagal mengembangkan pandangan positif. Sebaliknya, ia menunjukkan kepercayaan diri buruk yang dapat menyebabkan masalah pada tahap kehidupan selanjutnya.
4. Memakai obat-obatan terlarangSering kali mereka yang depresi akan mencari zat adiktif untuk melarikan diri dari kenyataan. Obat-obatan terlarang kadang mereka pandang sebagai hal yang bisa membuat anak yang sering mendapat kekerasan verbal tenang. Padahal, nyatanya itu membuat hidup mereka semakin jauh dari kata benar.
5. Menjadi manusia anti-sosialEfek samping terburuknya adalah anak-anak bisa tumbuh menjadi seseorang tidak peduli pada sekitar. Mereka juga sulit bergaul dan menutup diri. Bahkan bisa melakukan tindakan kriminal di kemudian hari.
Simak pula dampak dari bullying ini, Bun.
[Gambas:Video 20detik]
(yun/rdn)