Jakarta -
Bastian Steel menjadi sorotan publik usai fotonya di Bali beredar di media sosial. Di foto, tampak Bastian Steel tak memakai atasan, hanya memakai celana dan sepatu. Namun, komentar di foto Bastian malah berbuntut panjang.
Ada komentar-komentar perundungan, tak pantas untuk Bastian. Melihat komentar miring dari netizen, sang ibunda, Monalisa Sitorus merasa marah. Ia membela putranya itu lewat akun Instagram-nya.
"Emang kenapa kalau anak gua stylenya kayak begini? Masalah? Buat gua, dia itu matahari gua. Dia itu yang menaikkan harga diri dan derajat gua. Dia juga yang buat gua selalu bersyukur bahwa Tuhan itu begitu baik dan selalu ada buat gua dan semua keluarga gua," kata Monalisa.
Menurut Monalisa, para netizen yang menghujat ini tak pernah tahu apa yang sudah dilakukan Bastian untuk keluarganya. Ini karena para netizen hanya menilai dari penampilan luar Bastian.
"Kalian enggak akan pernah tahu apa yang sudah dia lakukan untuk kami, karena kalian hanya lihat dan tahu casing-nya saja. Kalian tidak akan pernah tahu pengorbanan yang sudah dia lakukan buat kami dan keluarga kami," sambung Monalisa.
Di akhir kalimat, sang ibunda bilang hinaan dan hujatan dari netizen tak akan membuat
Bastian Steel dan keluarga menyerah. Melainkan semangat, sekalipun hujatan itu membuat sakit hati.
[Gambas:Instagram]
Seorang ibu pastinya akan membela anaknya saat dijatuhkan, apalagi posisi anak sama sekali tak bersalah. Terkait yang dialami Bastian Steel, hujatan di media sosial itu termasuk bullying. Lantas, bagaimana yang seharusnya dilakukan orang tua agar anak terhindar dari bullying? Kata psikolog anak Dr Rose Mini yang biasa disapa Bunda Romi, kita bisa mengajarkan anak bertindak asertif untuk menghindari dirinya jadi korban bullying.
Dengan bertindak asertif, anak bisa menyatakan keinginannya tanpa menyakiti orang lain. Sikap asertif bisa terjadi kalau anak percaya diri alias pede. Pede bisa mudah dimiliki anak kalau sejak dini kita katakan kalau mereka itu pandai enggak cuma di bidang akademis.
"Dengan begitu, anak merasa ada yang menonjol di dirinya. Jangan anak dibandingkan sama kakaknya, misalkan. Yang ada anak merasa dirinya enggak berharga, self esteem-nya rendah," tambah Bunda Romi.
Untuk menghindari bullying pada anak, kecerdasan intrapersonal (berhubungan dengan orang), yaitu keberanian juga dibutuhkan. Terus, kecerdasan lain yang dibutuhkan yaitu kecerdasan linguistik yang bisa bikin anak ngomong dengan jelas. Enggak lupa, supaya anak terhindar dari bullying, stimulasi moral intelligent juga penting. Dengan punya moral intelligent, anak bisa membedakan mana yang baik dan buruk.
Simak juga video tentang pembelaan ibundaÂ
Bastian Steel berikut ini.
[Gambas:Video 20detik]
Â
(aci/som)