Jakarta -
Keputusan
Ruben Onsu dan Sarwendah menjadikan
Betrand Peto sebagai anaknya menarik perhatian khalayak. Banyak yang memuji tindakan Ruben, namun tak sedikit pula yang penasaran asal usul Betrand.
Seperti yang diungkap Ruben sebelumya, Betrand merupakan anak 13 tahun yang berasal dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bakat menyanyi yang dimiliki Betrand menjadi salah satu daya pikat yang menarik perhatian Ruben dan Sarwendah untuk mengasuhnya.
Tapi rupanya ketenaran Betrand yang bersuara emas semakin menarik perhatian berbagai pihak. Mereka bahkan mencari tahu kehidupan keluarga Betrand di kampung halamannya.
Mengetahui hal itu, membuat Ruben merasa keberatan dan bersedih hati. Melalui Instagram, Ruben mencurahkan isi hahtinya. Menurutnya, dari awal tak ada yang ditutupi mengenai jati diri Betrand yang sesungguhnya.
[Gambas:Instagram]
"Jika di sini saya boleh bicara saya sangat keberatan jika kalian trs mencari2 pemberitaan ttg betrand seperti apa di masa lalu nya, dari awal kemunculan ngga ada satupun yg di tutup2i, kepolosan anak ini yg membuat banyak mendapat kecintaan dari fans nya, dan semua ttg hal anak ini sebagian sudah tahu dari awal nya seperti apa, boleh kah saya memohon membantu saya untuk membesarkan betrand sehingga bisa menjadi sesuai yg di harapkan," tulis ayah dua anak itu pada
caption foto.
Ruben merasa risih dan keberatan jika ada yang sampai mencari tahu keberadaan ibu kandung Betrand. Menurutnya, hal itu hanya memicu timbulnya komentar negatif dari para netizen.
Ruben memohon agar tak mengganggu kehidupan Betrand dan kehidupan masa lalunya. Selain merasa sakit hati, Ruben dan Sarwendah tak mau masa lalu orang tua Betrand menjadi konsumsi publik, Bun.
Dampak dari pemberitaan tersebut, hingga kini Ruben melarang anak angkatnya itu untuk memegang gadget. Dia tak ingin Betrand membaca opini publik yang menggiring ke hal-hal negatif.
"Biar bagaimanapun itu adalah orang tua kandung anak kami, jd saya tegaskan yg baik buat kalian blom tentu baik buat kami, berita positif yg kalian bilang tp tdk positif untuk kami, jd antara kalian dan saya itu sama2 membutuhkan tp liat dulu siapa yg kalian hadapin," lanjut Ruben.
Ruben mengungkapkan alasannya lebih jauh lagi. Dia menganggap Betrand yang masih kecil belum pantas mengetahui cerita orang tuanya di masa lalu. Dia tak ingin ini semua berdampak pada psikis anak angkatnya.
 Ruben dan Betrand Peto/Foto: instagram |
Pembentukan pola pikir negatif pada anak-anak bisa berdampak sampai mereka dewasa, Bun. Bullying akan merusak rasa percaya diri mereka, dan menenggelamkan potensi anak yang sesungguhnya.
Diungkap psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi, dampak semua itu bisa berimbas pada
mengikis rasa percaya diri,
konsep diri memburuk, dan gambaran tentang dirinya sendiri pun menurun.
"Iya bisa
ngaruh ke percaya dirinya, bahkan ada juga yang yang terbawa hingga dewasa. Ketika dewasa bisa jadi ia tidak percaya diri dikarenakan punya latar belakang body shaming yang pernah ia alami, sehingga dirinya sendiri pun membentuk pola yang negatif ketika ia melihat fisiknya," kata Ratih pada HaiBunda.
Semoga hal di atas tidak sampai dialami Betrand ya!
Bunda, simak juga yuk cara Fairuz A Rafiq tanamkan rasa percaya diri ke anak!
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)