HaiBunda

PARENTING

Sering Ajak Balita Liburan ke Luar Negeri, Apa Ruginya?

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Selasa, 24 Sep 2019 16:02 WIB
Sering Ajak Balita Liburan ke Luar Negeri, Apa Ruginya? /Foto: Instagram
Jakarta - Artis cantik Nia Ramadhani memang kerap pelesiran ke luar negeri bersama anak-anak dan keluarga besar, Bun. Salah satu negera yang cukup sering mereka kunjungi adalah Amerika Serikat (AS).

Nah, karena terlalu sering, hal ini sampai membuat anak-anak Nia tidak bisa membedakan antara Bandung dan Amerika.

"Dia (anak-anak) kayaknya Bandung sama Amerika hampir sama, dia kayaknya enggak tahu bedanya. Masalah mau ke luar negeri atau ke mana karena kan sama-sama perginya, dan dia ke mana-mana aja nyaman pasti," ujar Nia, dilansir InsertLive.


Salah satu alasan kenapa mereka sekeluarga kerap pergi ke Amerika karena di sana mereka bisa quality time bersama. Sedangkan di Jakarta, mereka tinggal terpisah dan jarang berkumpul.

"Di Amerika tuh biasanya karena mertua aku maunya anak-anak sama cucu-cucu kumpul terus, sedangkan rumah di sana semuanya bisa jadi satu. Kalau di Jakarta, walaupun kita satu kota satu di mana, satu di mana," imbuh istri Ardi Bakrie ini.

Foto: dok. Instagram


Walaupun tidak selalu direncanakan, biasanya mereka sekeluarga pergi ke luar negeri dua hingga tiga kali setahun.

"Enggak ada jadwalnya sih cuma biasanya memang at least dua, tiga kali ya," jelas ibu tiga anak ini.

Bicara soal mengajak anak liburan ke luar negeri, disarankan dr.Amanda Gummer, usia lima hingga delapan tahun adalah waktu yang tepat untuk mulai mengajak anak liburan. Hal ini karena anak dapat benar-benar menghargai seluruh pengalaman di usia tersebut. Kalau anak masih usia balita tak terlalu dianjurkan, Bun.

"Bertepatan dengan awal sekolah, sehingga kemungkinan anak tersebut bisa menceritakan tentang liburan, yang akan membuatnya lebih berkesan." jelas Gummer, dilansir Telegraph.

Selain itu, usia tersebut juga merupakan titik balik dalam kemampuan anak untuk berinteraksi lebih baik. "Pada usia ini, bahasa mereka biasanya berkembang dengan baik, sehingga mereka dapat mengajukan pertanyaan dan bergabung dalam percakapan tentang perjalanan, membantu memperkuat memori dalam pikiran mereka," katanya.

Menambahkan hal tersebut, menurut dr.Erica Reischer, psikolog klinis yang berbasis di Oakland, California, sangat bagus untuk anak-anak diajak melakukan perjalanan. Hal ini karena perjalanan adalah dasar untuk mempelajari keterampilan hidup yang tidak bisa didapatkan di rumah.

"Misalnya, cara beradaptasi di lingkungan yang tidak dikenal, bagaimana cara meminta bantuan, mencari strategis dalam mendapatkan apa yang dibutuhkan, cara menavigasi tempat baru, belajar nyaman di lingkungan yang tidak dikenal, dan berinteraksi dengan orang-orang yang belum pernah ditemui," jelas Reischer.

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3

Mom's Life Annisa Karnesyia

12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara

Menyusui Annisa Aulia Rahim

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan

Parenting Asri Ediyati

15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3

10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan

12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK