PARENTING
Tak Cuma Kuntet, Stunting juga Hambat Perkembangan Otak Anak
Yuni Ayu Amida | HaiBunda
Minggu, 29 Sep 2019 12:20 WIBApakah Bunda sering mendengar istilah stunting? Tahukah Bunda, apa itu stunting dan efek buruknya?
Dalam program Dr.Oz Indonesia Trans TV, dijelaskan dr.Reisa Broto Asmoro, stunting merupakan gangguan tumbuh kembang pada anak yang menyebabkan tampilan anak tersebut lebih pendek dibandingkan yang seharusnya. Hal ini sangat dipengaruhi gangguan saat dalam kandungan sampai anak berusia dua tahun.
"Karena gizi buruk yang diberikan oleh ibunya dan juga infeksi yang dialaminya karena mengalami kehidupan yang kurang baik sanitasinya," jelas Reisa.
Dalam kesempatan yang sama, ditambahkan dr.Alberta Claudia, tidak semua anak berpostur pendek dikatakan stunting. Namun, anak stunting pasti pendek.
"Soalnya kalau stunting itu biasanya dia juga diikuti gangguan perkembangan, biasanya anaknya perkembangannya tidak sebanding dengan temannya," jelas Claudia.
Selain itu, biasanya anak stunting juga sangat kurus, Bunda. Hal ini karena memang mereka kekurangan gizi yang kronis atau mal nutrisi serta infeksi yang berulang.
"Jadi ternyata emang kontaminasi bakteri, infeksi, itu menjadi salah satu penyebab gangguan pertumbuhan dan juga perkembangan anak," tukasnya.
Menyambung hal tersebut, dr.Catharine Mayung Sambo, Sp.A(K) juga mengatakan, stunting tidak hanya memengaruhi kondisi fisik anak, tetapi juga perkembangan otaknya. Anak yang mengalami stunting kecerdasannya cenderung di bawah rata-rata.
Hal ini karena mal nutrisi tadi, Bunda. Jadi, tubuh yang mengalami mal nutrisi yang kronik, menyebabkan otak pun kekurangan nutrisi. Akhirnya, bukan hanya pertumbuhan volume otak saja yang terhambat, tapi juga fungsi otak.
"Ada efek terhadap kecerdasan anak sama perkembangan anak di kemudian hari, kalau otak tidak diberi nutrisi cukup, perkembangan otak jadi terhambat," ujarnya, saat ngobrol dengan HaiBunda beberapa waktu lalu.
(yun/muf)