Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Reaksi Haru Anak Novel Baswedan bila Ayah Mati Terbunuh

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Rabu, 02 Oct 2019 20:00 WIB

Keberanian penyidik KPK Novel Baswedan diajarkan ke sang anak. Reaksi haru pun ditunjukkan si anak bila sang ayah mati terbunuh dalam menjalankan tugas.
Novel Baswedan/ Foto: Ari Saputra
Jakarta - Novel Baswedan dikenal sebagai penyidik KPK yang amat berani. Selain kepada orang sekitar, keberanian Novel ini juga dia ajarkan ke keluarga terutama anak-anaknya.

Kakak Novel, Taufik Baswedan bilang, keberanian sang adik karena keyakinan dan keimanannya pada firman Allah dalam kitab suci Alquran. Dikatakan Taufik, Novel Baswedan yang banyak menangani kasus korupsi besar sering membaca surat Al-Baqarah ayat 150.

Ayat tersebut berbunyi,"Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku saja. Agar aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu, dan agar kamu mendapat petunjuk."

"Jadi, keberanian Novel karena dia yakin mendapat nikmat yang banyak. Kedua, umur sudah ditetapkan Tuhan. Takut tidak akan mengurangi umur. Menambah juga tidak. Jadi, dia lebih memilih berani dalam menjalani hidup termasuk melaksanakan tugas-tugas pekerjaannya," kata Taufik dalam buku Biarlah Malaikat yang Menjaga Saya yang ditulis Zaenuddin HM.

Keberanian Novel yang merupakan lulusan Akpol ini juga menular ke anak buahnya di KPK. Terbukti, wadah pegawai KPK yang dipimpin Novel menyatakan sikap tidak takut menghadapi berbagai teror yang ditujukan pada KPK, khususnya penyidik seperti Novel Baswedan, yang beberapa kali dituduh radikal.

Di keluarga, Novel juga mengajarkan tentang keberanian dalam perspektif yang bisa diterima anak-anaknya, karena umur mereka berbeda. Tentu saja, dalam perspektif agama, religiusitas, dan ibadah. Dalam wawancara dengan Najwa Shihab, Novel Baswedan yang beberapa waktu lalu matanya disiram air kerasa berbagi cerita ketika dia mengajak dialog anaknya yang berumur 13 tahun.

Kala itu, Novel bertanya seandainya dia punya dua pilihan, bekerja menegakkan kebenaran tapi dengan risiko teror yang paling berat misalnya mati dibunuh atau kompromi, menurut sang anak mana yang mesti dipilih Novel? Tanpa ragu, anak Novel menjawab,

"Abi jalani saja yang terbaik untuk menegakkan kebenaran. Dan apabila Abi sampai bernasib buruk pun misalnya mati terbunuh, anak-anak Abi tetap bangga. Anak-anak tetap bangga punya ayah seperti Abi."

Novel BaswedanNovel Baswedan/ Foto: Grandyos Zafna/detik.com
Menanggapi jawaban sang anak, Novel bilang dia kira enggak perlu ada yang dikhawatirkan atau ditakutkan. Ya, Bunda, begitulah cara Novel mengajarkan nilai-nilai keberanian kepada anak-anaknya. Dia memakai nalar dan menyentuh relung hati terdalam.

Sehingga, anak-anaknya terwarisi sifat berani dan pantang mundur dalam menghadapi masalah serta ujian hidup yang terberat sekalipun.



Bunda, ketahui sebab anak cepat mual saat naik wahana permainan di video berikut.

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda