Jakarta -
Pemberi modal aksi mahasiswa 23 - 24 September,
Ananda Badudu diciduk polisi. Dia bahkan sempat merekam proses itu di IG story-nya
Setelah aksi mahasiswa pada 23 - 24 September lalu, Ananda Badudu yang menggalang dana untuk modal aksi tersebut memberi imbauan pada mahasiswa untuk tetap waspada. Di akun Twitter-nya, Ananda mengatakan saat-saat seperti ini, video adalah senjata.
"Pesan saya satu, setting watermark tanggal di video kalian agar kalau menyebar di medsos jelas kapan kejadiannya kekerasan dan represi tak perlu dilawan dengan kekerasan. Video adalah senjata utama kita sekarang," tulis Ananda.
"Kalau kamu atau teman kamu mengalami kekerasan, rekam.Â
Video akan jadi senjata untuk kita saling menguatkan. Jgn lupa setting watermark tanggal agar jelas kapan kejadiannya," lanjutnya.
Dia menambahkan, siapapun yang hari-hari ini melihat kekerasan terjadi di depan mata, rekam pakai HP. Siarkan di medsos tanpa embel-embel kalimat-kalimat emosional. Cukup sertakan lokasi, tanggal, dan jam kejadian. Menurut Ananda, kalimat-kalimat emosional hanya jadi materi empuk untuk dipelintir kubu yang berseberangan.
Imbauan yang diberi Ananda memang ia lakukan manakala polisi dari Polda menangkapnya. Dalam Instagram Story-nya, Ananda sengaja merekam proses penangkapannya. Seorang petugas pun tampak tak nyaman dengan yang dilakukan Ananda.
"Dari mana, Pak?" tanya Ananda. Si petugas menjawab dari Polda.
"Ini apa ini? Matiin dulu lah (kameranya)," lanjut si petugas.
Sekitar pukul 05.00 WIB, Ananda mengunggah screenshot IG Story penangkapannya di Twitter. "Saya dijemput Polda karena mentransfer sejumlah dana pada mahasiswa. Stay safe dan jaga teman," tulisnya.
Sebelumnya, Ananda juga membuka bantuan dana jika ada korban aksi tersebut yang kesulitan biaya. Orang terdekat diminta mengirim data ke alamat email tertentu.
Dikutip dari Pittsburgh Criminal Attorney, rekaman video di handphone memang bisa jadi bukti sebuah peristiwa yang dialami seseorang. Namun, belum tentu itu bisa diterima.
Maka dari itu, pengacara harus meyakinkan hakim bahwaÂ
video tersebut relevan dengan kasus seseorang dan dapat diandalkan.
Simak juga liburan seru ala keluarfa Fairuz dan dr.Reisa di video ini.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)