Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

15 Tips Aman Bawa Bayi Naik Pesawat, Penting Bunda Ketahui

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 05 Oct 2019 12:23 WIB

Simak tips aman bawa bayi naik pesawat, tanpa takut anak mengalami gangguan pada telinganya.
15 Tips Aman Bawa Bayi Naik Pesawat, Penting Bunda Ketahui/ Foto: iStock
Jakarta - Bawa bayi naik pesawat tentu enggak semudah membawa anak yang lebih besar. Terkadang mereka tiba-tiba nangis di perjalanan ya, Bunda. Hal ini enggak jarang bikin orang tua merasa tak enak hati.

Menurut dr.Arifianto, Sp.A, bayi bisa tiba-tiba menangis kencang ketika tekanan udara kabin meningkat saat pesawat akan mendarat. Tuba Eustachius, saluran yang menghubungkan saluran napas atas dengan bagian dalam telinga tengah, berupaya mengatur tekanan selama perbedaan ketinggian.

"Pada anak, bentuk saluran ini relatif lebih landai dan akan meninggi seiring bertambahnya usia. Apabila bayi dan anak sedang pilek dan mengalami sumbatan lendir atau ingus, maka lebih mudah tertekan dan nyeri," ucap pria yang akrab disapa Apin, dilansir Medium.

Nah, selain saluran telinga, ada 15 tips supaya Bunda aman membawa bayi untuk naik pesawat. Apa saja tipsnya? Simak pemaparan berikut dari berbagai sumber.

Persiapan bawa bayi naik pesawat sebelum terbang

1. Usahakan booking jadwal pesawat di pagi hari

Supaya aman bawa bayi naik pesawat, usahakan Bunda booking jadwal pesawat di pagi hari karena mengurangi kemungkinan delay. Hal ini atas rekomendasi salah satu pramugara maskapai dari AS. Selain itu penerbangan paling pagi biasanya lebih sepi. Rata-rata orang mengantuk sehingga keadaan jauh lebih tenang. Demikian dikutip dari Parents.
bawa bayi naik pesawatbawa bayi naik pesawat/ Foto: iStock

2. Perhatikan batas usia bayi tiap maskapai

Beberapa maskapai mensyaratkan dokumen bayi untuk naik pesawat. Untuk maskapai dari Lion Group dan Sriwijaya Group, bayi yang berusia kurang dari dua hari tidak diperbolehkan untuk naik pesawat. Bayi berusia tiga hingga tujuh hari harus memiliki surat keterangan medis dari dokter yang menyatakan bayi dalam kondisi sehat untuk melakukan penerbangan. Surat medis ini dibuat setidaknya 72 jam sebelum waktu keberangkatan.

Untuk Bunda yang naik maskapai Garuda Indonesia, bayi berusia di bawah tujuh hari tidak direkomendasikan melakukan penerbangan. Namun, untuk bayi prematur bisa terbang dengan melampirkan Medical Information (MEDIF) dan melaporkan kondisi tersebut pada petugas darat, selain sebelumnya melaporkan identitas bayi naik pesawat.

Untuk maskapai Citilink, bayi berusia kurang dari tiga minggu tak diizinkan terbang, kecuali disertai surat keterangan dari dokter dan orang tua menandatangani surat Pernyataan Pertanggung-jawaban Terbatas. Jadi, bayi 1 bulan naik pesawat bisa-bisa aja, Bun.

Terakhir, untuk Air Asia, bayi hanya boleh ikut jika berada dalam pangkuan penumpang dewasa. Maksimum satu bayi untuk satu penumpang dewasa. Bayi berusia kurang dari delapan hari hanya diizinkan terbang jika disertakan surat keterangan resmi dari dokter dan orang tua bayi harus menandatangani Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Terbatas saat check-in bandara. Demikian dikutip dari Medium.

3. Naik kelas ekonomi

Berpergian di kelas ekonomi jauh lebih menguntungkan untuk bayi. Hal ini karena banyak penumpang yang sudah maklum dengan tangisan bayi. Mereka lebih banyak berempati dan mendukung para orang tua yang membawa bayi. Jangan lupa, siapkan earmuff untuk bayi naik pesawat.

4. Pakaikan baju bayi secara berlapis

Pakaikan baju yang nyaman dan berlapis, ini karena ada perubahan suhu drastis saat terbang. Disarankan untuk melapisi bayi dengan pakaian yang ada ritsletingnya. Jangan lupa pakaikan anak baju yang menyerap keringat, pastikan juga anak pdiakai topi kupluk untuk menghindari dinginnya AC pesawat.
bawa bayi naik pesawatbawa bayi naik pesawat/ Foto: thinkstock

5. Ganti stroller

Berpergian tanpa stroller bisa jadi hal yang merepotkan. Jika berpergian naik pesawat pertimbangkan untuk mengganti jenis stroller berukuran biasa dan memang cocok untuk traveling. Untuk rekomendasi stroller, Bunda bisa cek di video HaiBunda yang ada di bagian bawah artikel.

6. Packing dengan persiapan

Jangan terlalu berlebihan tapi jangan terlalu hemat mengepak barang-barang penting untuk penerbangan. Jangan lupa bawa makanan lebih untuk antisipasi terjadinya delay. Bawa mainan kesukaan si kecil hal ini karena tak semua maskapai menawarkan barang-barang yang membuat nyaman anak.

"Biasanya, ketika satu orang tua bepergian dengan satu atau lebih anak, mereka akan membawa terlalu banyak barang dalam upaya untuk membuat anak-anak mereka bahagia. Mereka lupa bahwa mereka harus membawa semua barang itu dari pesawat bersama mereka, bersama dengan anak-anak mereka," kata salah satu pramugari dari maskapai di AS.

Bawa bayi naik pesawat saat di bandara

7. Bersiaplah untuk security checking

"Jika Anda bepergian dengan air atau cairan - biasanya diizinkan untuk anak-anak di bawah 3 tahun - bawa di tempat yang mudah dijangkau oleh petugas bandara," kata Rachel Pitzel, seorang blogger perjalanan dan ibu dari dua anak.

Ya, ada beberapa maskapai terutama untuk penerbangan internasional yang memiliki aturan ketat tentang barang bawaan. Untuk penerbangan internasional, menurut pengalaman Bubun, membawa benda cair yang ukuran botolnya lebih dari 100 ml, tetap akan ditahan. Meskipun isinya tinggal sedikit karena batas besar ukuran botol juga 100 ml.

Bawa bayi naik pesawat saat sudah terbang

8. Persiapkan tekanan udara

Setelah melewati keamanan, pastikan untuk membawa air yang cukup agar mengurang ketidaknyamanan tekanan telinga. Berikan minum sesaat setelah lepas landas dan kemudian pastikan mereka mulai minum lagi selama 30 hingga 45 menit terakhir penurunan. Menelan membantu dengan tekanan dan memberikan manfaat hidrasi tambahan.

Bunda juga bisa menyusui secara langsung untuk mengurangi tekanan udara pada telinga bayi. Persiapkan juga penutup telinga bayi saat naik pesawat, yakni saat pesawat mulai lepas landas.

9. Tempatkan bayi jauh dari lorong.

Ini bisa berbahaya bagi mereka. Ketika gerobak makanan dan minuman lewat, tangan-tangan kecil berada dalam jangkauan berbahaya dari kopi atau air panas. Jadi tempatkan bayi di dekat jendela pesawat atau di tengah ya, Bunda.

11. Waspadai kuman

Bersihkan segalanya dan yang terpenting, jangan membawa anak-anak ke kamar mandi tanpa sepatu. Lantai bisa dibilang 'cawan petri', media yang baik untuk bakteri tumbuh. Apalagi di dalam pesawat yang ukuran ruangnya sangat sempit, makin banyak bakteri yang terakumulasi. Selalu kenakan sepatu tiap si kecil ingin menginjak lantai pesawat.

12. Jaga ketenangan

Tidak banyak yang bisa kita lakukan selain meminta maaf pada penumpang yang mengeluh saat anak menangis. Namun, yang perlu Bunda ingat, cemaskan saja anak sendiri. Tenangkan anak dahulu, baruminta maaf pada penumpang yang merasa terganggu.

13. Lakukan kegiatan

Mengutip dari Today's Parent, jangan menjadi orang yang meminta pensil dan serbet kepada pramugari karena putus asa. Pastikan Bunda membawa semua item berikut saat ajak balita naik pesawat bersama: tablet, buku mewarnai, buku stiker, krayon, spidol, pensil warna, boneka, flash cards. Dengan begitu anak akan lebih tenang.

14. Bawa camilan

Pastikan Bunda membawa makanan ringan yang cukup di pesawat. Ini juga bisa membantu balita mengunyah dan mengurangi tekanan udara di dalam telinga. Bawa camilan yang cukup dikonsumsi dari awal hingga akhir perjalanan.

15. Bersiaplah untuk 'walk of shame'

Bukan walk of fame tapi walk of shame. Jika Bunda seorang introvert, persiapkan diri untuk menahan malu karena si kecil bisa saja minta untuk digendong sambil berjalan di lorong pesawat. Namun, tetap harus berhati-hati jika berpapasan dengan kereta makanan. Jika lampu tanda seatbelt harus dinyalakan, tahan dulu untuk tidak membawa anak keluar dari tempat duduk pesawat.

Simak salah satu review stroller dalam video berikut:

[Gambas:Video 20detik]

(aci/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda