Jakarta -
Aktris sekaligus penyanyi
Sulli mengakhiri hidupnya dengan tragis di usia 25 tahun, hari ini, Senin (14/10/2019). Sulli ditemukan
meninggal oleh sang manajer di kediaman miliknya di kawasan Seongnam, Provinsi Gyeonggi.
Kepergian mantan anggota grup idol f(x) ini meninggalkan kesedihan. Bukan cuma rekan sesama artis, tapi juga penggemarnya di seluruh dunia.
Nama Sulli langsung menjadi
trending topic di berbagai situs pencarian. Kepergian Sulli kembali menilik bagaimana seorang tindakan idol bisa memengaruhi penggemarnya.
Menurut psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi @ Brawijaya Clinic, Alfath Hanifah Megawati, M.Psi., Psikolog, sebagai penggemar, kehilangan orang yang disukai pasti menjadi momen yang menyedihkan. Bisa juga bercampur dengan kemarahan, Bun.
"Penggemar bisa merasa marah terhadap orang-orang yang mungkin menjadi salah satu penyebab bunuh dirinya sang idola," kata wanita yang akrab disapa Ega ini kepada
HaiBunda, Senin (14/09/2019).
Enggak cuma itu, Bun. Penggemar bisa juga marah dengan dirinya sendiri. Misalnya, kenapa tidak tahu idolanya punya gangguan psikologis atau tidak bisa menjaganya.
 Sulli semasa hidup/ Foto: Instagram @jelly_jilli |
Efek lainnya, kata Ega, penggemar bisa mencontoh. Artinya, bisa tanpa pemahaman yang baik tentang mental health awareness, para penggemar ini bisa mengikuti tindakan idolanya.
"Tanpa psikoedukasi, bisa jadi pembelajaran untuk mengulang cara yang sama dengan sang idola. Ini hal terakhir yang perlu diwaspadai," tutur Ega.
"Selain pemahaman mental health awareness, perlu juga gencar memberi pemahaman bahwa bunuh diri tidak menyelesaikan masalah," tambahnya.
Jika memang ada kondisi
psikologis yang tidak bisa
dihandle sendiri, dan sudah mengganggu fungsi diri kita, Ega menyarankan segera cari bantuan. Terutama bantuan dari profesional.
Simak juga perjalanan karier Sulli di video berikut:
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rdn)