Jakarta -
Mencegah tentunya lebih baik daripada mengobati, Bunda. Nah, salah satu cara untuk mencegah terjadinya polio adalah dengan melakukan
vaksin polio.Melansir Web MD, polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Itu sebabnya perlu dilakukan vaksinasi untuk pencegahannya. Ada dua jenis vaksin polio yang mesti diberikan pada anak, yakni OPV (oral polio vaccine), dan IPV (inactivated polio vaccine) yang diberikan secara disuntikkan.
Jika melakukan vaksinasi
polio sebelum tahun 2000, mungkin kita menerima vaksin polio oral atau OPV, yang dibuat dari virus polio hidup. Walaupun vaksin virus hidup sangan efektif melindungi terhadap polio, beberapa kasus polio per tahun disebabkan oleh vaksin oral itu sendiri. Pada tahun 2000, Amerika akhirnya beralih ke vaksin polio IPV, yang diambil dari virus tidak aktif. IPV diberikan dengan cara disuntik di lengan atau kaki.
Vaksin polio sebaiknya diberikan saat masih anak-anak. Selain itu, anak-anak mesti divaksinasi dengan empat dosis, yang terbagi menjadi satu dosis pada usia 2 bulan, satu dosis pada usia 4 bulan, kemudian satu dosis di usia antara 6 sampai 18 bulan. Terakhir, satu dosis penguat antara usia 4 sampai 6 tahun.
Karena sebagian besar orang dewasa divaksinasi saat masih anak-anak, maka vaksinasi polio rutin tidak dianjurkan untuk orang yang berusia 18 tahun ke atas. Namun, untuk beberapa kelompok orang dewasa tertentu yang berisiko lebih tinggi melakukan kontak dengan virus polio, vaksinasi perlu dipertimbangkan.
Di antara orang dewasa tersebut adalah, wisatawan yang sering pergi ke belahan negara lain di mana virus polio masih tersebar serta orang-orang yang bekerja di laboratorium menangani spesimen yang mungkin mengandung virus polio. Kemudian, petugas kesehatan yang memiliki kontak dekat dengan seseorang yang dapat terinfeksi virus polio.
Terkait
vaksin, memang sebaiknya diberikan sejak anak-anak bahkan bayi, Bunda. Hal ini seperti disampaikan dr.William Schaffner, MD bahwa alasan kenapa vaksin harus diberikan sejak bayi adalah karena risiko penyakit pun rentan di usia tersebut.
"Jika menunda vaksinasi, Anda membuat anak berisiko lebih tinggi terinfeksi," ujarnya, dilansir
The Healthy.Selain itu, menurut Schaffner, waktu yang tepat untuk memberikan vaksin adalah saat sistem kekebalan tubuh anak sudah bisa mengembangkan respons kekebalan. Jadwalnya pun akan dibuat berdasarkan kebutuhan vaksinasi tersebut, yang tentu sudah dipertimbangkan oleh tenaga medis bersangkutan.
"Segera setelah sistem kekebalan mereka akan mengenali antigen dan mengembangkan respons kekebalan," tukasnya.
Tonton kisah satu keluarga kena polio.
[Gambas:Video 20detik]
(yun/rdn)