parenting
Catat! Efek Samping Vaksin Polio yang Perlu Bunda Antisipasi
Kamis, 24 Oct 2019 12:40 WIB
Jakarta -
Kadang ditemukan kasus bayi atau anak mengalami sakit setelah diberi vaksin. Apakah ini juga berlaku terhadap vaksin polio? Simak penjelasan berikut, Bunda.
Mengutip Health Line, sebenarnya efek samping setelah anak diberi vaksin polio jarang terjadi. Kalaupun ada efeknya, biasanya sangat ringan dan hilang dalam beberapa hari. Efek samping yang paling umum tersebut di antaranya rasa sakit serta kemerahan di dekat tempat yang disuntik dan demam ringan.
Namun, dalam beberapa kasus, ada yang sampai mengalami nyeri bahu yang berlangsung lama dan parah daripada rasa sakit yang biasa dirasakan di tempat yang disuntik. Namun tentunya ini juga sangat jarang terjadi.
Sedangkan efek samping yang lebih serius biasanya reaksi alergi, meskipun ini juga jarang terjadi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan, sekitar satu dari satu juta dosis vaksin bisa menyebabkan reaksi alergi. Reaksi ini biasanya terjadi dalam beberapa menit atau beberapa jam setelah anak diberi vaksinasi.
Gejala reaksi alergi meliputi gatal-gatal, kulit memerah, pucat, tekanan darah rendah, tenggorokan atau lidah bengkak, kesulitan bernafas, denyut nadi cepat atau lemah, pembengkakan pada wajah atau bibir, mual, muntah, pusing, pingsan, kulit berwarna biru. Jika kita atau anak mengalami salah satu gejala reaksi alergi yang parah, segera laporkan ke dokter.
Ditambahkan dr.Rifan Fauzie, Sp.A, dari RSAB Harapan Kita Jakarta, yang namanya obat memang bisa menimbulkan reaksi alergi, termasuk vaksin. Namun bukan berarti vaksin selalu menimbulkan efek samping.
"Efek samping atau efek simpang vaksin yang paling sering adalah nyeri di tempat suntik, demam serta kemerahan," ujar Rifan, dilansir detikcom.
Kata Rifan, biasanya efek yang fatal disebabkan karena alergi hebat. Alergi hebat ini bisa menimbulkan syok yang kalau tidak segera ditolong bisa sampai menyebabkan kematian. Hanya saja, kasus seperti ini jarang terjadi. Diperkirakan dari 1 juta hanya ada 1 sampai 2 kasus saja.
"Kita enggak pernah tahu alerginya apa, jadi tidak adil jika hanya menyalahkan vaksin semata. Hal-hal diluar itu seperti makanan juga bisa menimbulkan reaksi alergi yang fatal," ungkap Rifan.
Rifan kemudian menyarankan, setelah orang tua membawa anaknya untukĀ divaksin, jangan langsung pulang, tapi tunggu dulu di tempat imunisasi minimal 15 menit. Kalau selama 15 hingga 30 menit tidak terjadi reaksi apa-apa, baru diperbolehkan pulang karena biasanya reaksi fatal berlangsung cepat.
Selain itu, jika terjadi demam, jangan dulu panik. Demam yang dikategorikan sebagai efek samping wajar umumnya hanya berlangsung selama 2 sampai 3 hari, jadi anak hanya perlu perbanyak minum air putih. Jika lebih dari 3 hari demam tidak juga turun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Tonton kisah satu keluarga kena polio.
(yun/muf)
Mengutip Health Line, sebenarnya efek samping setelah anak diberi vaksin polio jarang terjadi. Kalaupun ada efeknya, biasanya sangat ringan dan hilang dalam beberapa hari. Efek samping yang paling umum tersebut di antaranya rasa sakit serta kemerahan di dekat tempat yang disuntik dan demam ringan.
Sedangkan efek samping yang lebih serius biasanya reaksi alergi, meskipun ini juga jarang terjadi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan, sekitar satu dari satu juta dosis vaksin bisa menyebabkan reaksi alergi. Reaksi ini biasanya terjadi dalam beberapa menit atau beberapa jam setelah anak diberi vaksinasi.
Gejala reaksi alergi meliputi gatal-gatal, kulit memerah, pucat, tekanan darah rendah, tenggorokan atau lidah bengkak, kesulitan bernafas, denyut nadi cepat atau lemah, pembengkakan pada wajah atau bibir, mual, muntah, pusing, pingsan, kulit berwarna biru. Jika kita atau anak mengalami salah satu gejala reaksi alergi yang parah, segera laporkan ke dokter.
Ditambahkan dr.Rifan Fauzie, Sp.A, dari RSAB Harapan Kita Jakarta, yang namanya obat memang bisa menimbulkan reaksi alergi, termasuk vaksin. Namun bukan berarti vaksin selalu menimbulkan efek samping.
"Efek samping atau efek simpang vaksin yang paling sering adalah nyeri di tempat suntik, demam serta kemerahan," ujar Rifan, dilansir detikcom.
![]() |
Kata Rifan, biasanya efek yang fatal disebabkan karena alergi hebat. Alergi hebat ini bisa menimbulkan syok yang kalau tidak segera ditolong bisa sampai menyebabkan kematian. Hanya saja, kasus seperti ini jarang terjadi. Diperkirakan dari 1 juta hanya ada 1 sampai 2 kasus saja.
"Kita enggak pernah tahu alerginya apa, jadi tidak adil jika hanya menyalahkan vaksin semata. Hal-hal diluar itu seperti makanan juga bisa menimbulkan reaksi alergi yang fatal," ungkap Rifan.
Rifan kemudian menyarankan, setelah orang tua membawa anaknya untukĀ divaksin, jangan langsung pulang, tapi tunggu dulu di tempat imunisasi minimal 15 menit. Kalau selama 15 hingga 30 menit tidak terjadi reaksi apa-apa, baru diperbolehkan pulang karena biasanya reaksi fatal berlangsung cepat.
Selain itu, jika terjadi demam, jangan dulu panik. Demam yang dikategorikan sebagai efek samping wajar umumnya hanya berlangsung selama 2 sampai 3 hari, jadi anak hanya perlu perbanyak minum air putih. Jika lebih dari 3 hari demam tidak juga turun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Tonton kisah satu keluarga kena polio.
(yun/muf)