Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Waspada! Ditemukan Virus Baru Mirip Polio, Bisa Bikin Anak Lumpuh

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Rabu, 13 Nov 2019 16:48 WIB

Waspada Ada virus baru seperti polio, Bunda.
Waspada! Ditemukan Virus Baru Mirip Polio, Bisa Bikin Anak Lumpuh /Foto: iStock
Jakarta - Beberapa waktu lalu dunia medis digemparkan dengan ditemukannya sebuah penyakit baru. Penyakit tersebut mirip polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan.

Dilansir People, penyakit tersebut bernama myelitis flaksis akut (AFM). Tahun lalu penyakit yang menyebabkan kelumpuhan tersebut menyerang 236 anak di Amerika Serikat (AS). AFM diduga disebabkan oleh infeksi virus.

Kasus AFM ini tiba-tiba melonjak pada 2018, yang membuat bingung Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dan dokter. CDC mengonfirmasi 236 dari 385 kasus yang dilaporkan, yang berawal dari pilek dan kemudian dengan cepat berubah jadi mati rasa dan lumpuh.

Dokter percaya bahwa penyebabnya yakni enterovirus D68 atau EV-D68, tetapi mereka kesulitan menemukan bukti ilmiah untuk mendukung kepercayaan tersebut. Dan CDC tidak merasa bahwa mereka dapat secara yakin mengatakan enterovirus adalah sumbernya.

Tapi, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine, para ilmuwan melacak penyakit tersebut kembali ke enterovirus. Mereka menganalisis cairan tulang belakang dari 42 anak-anak dengan AFM, dan menemukan bahwa mereka memiliki antibodi yang menargetkan enterovirus. Ini menunjukkan bahwa enterovirus adalah penyebabnya.

"Ini adalah bukti tidak langsung bahwa inilah yang sedang terjadi, tetapi ini bukti kuat," ungkap dr.Michael Wilson, penulis utama penelitian ini yang juga profesor di Universitas California, San Francisco.

Waspada! Ditemukan Virus Baru Mirip Polio, Bisa Bikin Anak LumpuhWaspada! Ditemukan Virus Baru Mirip Polio, Bisa Bikin Anak Lumpuh /Foto: iStock


Peneliti lain, dr.Riley Bove, seorang ahli saraf dari University of California, San Francisco, memiliki seorang putra yang tertular AFM pada usia 4 tahun. Dikatakannya, gejala awalnya dimulai dari pilek, kemudian dengan cepat berkembang menjadi kelumpuhan di seluruh tubuh.

Saat ini, sudah lima tahun berlalu, anaknya sudah cukup pulih. Tetapi di beberapa titik tubuhnya masih berurusan dengan kelumpuhan, seperti di lengan, bahu, dan lehernya.

Penemuan baru ini, bersama dengan beberapa penelitian lain yang diterbitkan pada musim panas ini, akan membantu para peneliti membuat vaksin dan rencana perawatan.

Kasus AFM biasanya mulai pada akhir musim panas hingga awal musim gugur. Menurut CDC, ada 22 kasus yang dikonfirmasi pada tahun 2019.

[Gambas:Video Haibunda]

(yun/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda