Jakarta -
Anak-anak biasanya senang main dokter-dokteran. Bahkan, anak mempraktikkan hal-hal yang mungkin membuat orang tua kaget. Misalnya, ketika anak-anak membuka celananya di depan temannya dan menunjukkan organ intim ke temannya.
Biasanya, orang tua langsung ngomel-ngomel dan menceramahi anak panjang lebar. Atau yang paling ekstrem, melarang anak bermain dengan temannya meski belum tentu itu kesalahan temannya.
Steven Dowshen, ahli endokrin pediatrik di Wilmington, Delaware, mengatakan memang anak usia 3 hingga 6 tahun itu senang main dokter-dokteran. Sayangnya, kebanyakan reaksi orang tua berlebihan ketika melihat perilaku anak yang menunjukkan organ intimnya.
"Menghadapinya bukan dengan memarahinya. Orang tua juga tidak boleh menganggap ini akan mengarah ke perilaku yang tidak senonoh," kata Dowshen mengutip
Kids Health.Terkadang, anak menganggap kehadiran orang tua bisa mengganggu permainan mereka. Untuk itu, Dowshen menyarankan agar orang tua mengarahkan anak melakukan aktivitas lain tanpa harus marah-marah. Setelah itu, orang tua berusaha menjelaskan agar tetap menjaga bagian tubuh mereka tertutup di depan orang lain.
Menurut Dowshen, cara ini akan menetapkan batasan tanpa membuat anak merasa bersalah. Pada usia ini, lanjut Dowshen, tepat untuk mulai membicarakan tentang sentuhan yang baik dan buruk. Anak-anak harus tahu bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri dan mereka memiliki hak privasi.
 Reaksi Tepat Ortu bila Anak Lihatkan Alat Kelamin ke Teman Saat Main/ Foto: iStock |
"Tidak seorang pun, bahkan seorang teman atau anggota keluarga, memiliki hak untuk menyentuh area pribadi anak," kata Dowshen.
Anak-anak juga harus tahu kalau ada orang yang menyentuh dengan cara yang terasa aneh, mereka harus memberi tahu orang itu untuk menghentikannya dan kemudian memberi tahu orang tua tentang hal tersebut. Namun, The American Academy of Pediatrics (AAP) mencatat untuk aturan ini ada pengecualian ketika orang tua, dokter, atau perawat mencoba menemukan sumber rasa sakit atau tidak nyaman di area genital atau saat pemeriksaan fisik.
Beberapa waktu lalu, psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi pernah mengatakan anak-anak perlu membedakan sentuhan yang baik atau buruk. Ini untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
"
Bad touch, sebenarnya lebih kepada kita kasih batasan ke anak kalau ada perilaku yang bikin kamu nggak nyaman, hindari. Termasuk kalau ada orang yang menyentuh area pribadi yaitu mulut, dada, bokong, dan alat kelamin, hindari juga," kata Ratih yang praktik di RaQQi Human Development and Learning Centre.
Membuat mainan dari bahan kain? Bisa kok, Bun. Simak tips di video ini ya:
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)