Jakarta -
Mungkin saat anak masih bayi, kita santai jika tak sengaja telanjang di depan mereka. Namun, bagaimana jika mereka sudah mulai kritis? Apa ada dampak psikologisnya?
Psikoterapis berlisensi dan penasihat perkawinan dan keluarga Shirin Peykar mengatakan kepada
SheKnows bahwa, tak sengaja melihat orang tua yang tak pakai baju tidak selalu menyebabkan masalah psikologis pada anak-anak. Dari situ, sikap orang tua lah yang menjadi kunci.
"Jika telanjang itu mengarah ke non-seksual. Seharusnya tidak ada efek psikologis pada seorang anak, terutama jika Anda semua berada di rumah yang sama, semua setuju dan semua nyaman dengan itu," ucap Peykar.
"Dan jika anak Anda menunjukkan ketidaknyamanan, jangan pernah telanjang setiap kali Anda berada di sekitar mereka," sambungnya.
Kemudian, usia anak sangat berperan di sini. Ketika anak-anak lebih besar, hal tersebut dapat menimbulkan kebingungan. Seorang dokter anak, dr.Lisa Lewis malah menyarankan anak-anak usia sekolah ke atas tidak boleh menyentuh tubuh orang tua sambil telanjang. Ini karena dapat membingungkan bagi mereka, apalagi jika di sekolah mereka belajar norma sosial.
"Dari sudut pandang psikologis, tidak ada usia yang disarankan untuk menghindari telanjang di depan anak-anak Anda. Namun, anak-anak mungkin mulai meminta privasi sekitar usia 4 atau 5, yang mungkin mengindikasikan ketidaknyamanan mereka melihat orang tua telanjang juga," tambah Peykar.
Lewis bilang, kebanyakan anak akan merasa kurang nyaman tak sengaja melihat ortu telanjang saat mereka memasuki usia dua belas tahun.
"Juga, dalam dua belas tahun, penting untuk mengajar anak-anak batas-batas yang sesuai secara sosial, seperti berpakaian secara pribadi. Untuk alasan ini, saya sarankan bagi para ibu untuk tidak membiarkan anak-anak mereka melihat orang tuanya telanjang pada usia 9 tahun ke atas," saran Lewis dikutip dari Yahoo Lifestyle.
 ilustrasi anak tutup mata/ Foto: iStock |
Kemudian, apakah jenis kelamin anak itu penting? Peykar bilang, dengan anak-anak lawan jenis, disarankan agar orang tua untuk lebih berhati-hati karena mereka dapat menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan.
"Para ibu akan sering mencatat bahwa mereka kurang nyaman ketika putra mereka bertambah dewasa karena sang putra mungkin memiliki lebih banyak pertanyaan dan komentar karena perbedaan penampilan fisik tubuh mereka," tambah Lewis.
Nah, jika mereka mengajukan pertanyaan, itu adalah kesempatan mengajar yang bagus dan untuk berbicara dengan anak-anak tentang tubuh. Selain berbicara tentang tubuh apa lagi? Kuncinya komunikasi, komunikasi, dan lebih banyak komunikasi.
"Orang tua harus siap untuk pertanyaan dan komentar dari anak-anak tentang [atau] tubuh orang tua mereka, yang dapat menjadi percakapan informatif untuk anak-anak. Ini dapat memfasilitasi kesempatan untuk mengajarkan batas-batas anak-anak yang lebih muda tentang tubuh mereka," kata Peykar.
"Anak-anak dapat mengembangkan pandangan positif tentang seksualitas. Ini dapat menumbuhkan pandangan positif tentang seksualitas anak sendiri di masa depan," tambahnya.
Simak juga video tentang kiat edukasi seks sejak dini:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)