Jakarta -
Maraknya kejahatan seksual pada anak membuat kita was-was. Oleh karena itu, kita perlu ajarkan anak pendidikan seks sejak dini. Menurut psikolog anak Monica Sulistiawati, mengajarkan anak perlu ada tahapannya.
Kali ini
HaiBunda akan membahas pendidikan seks saat anak berusia 4 - 7 tahun. Masa-masa ketika anak perlu tahu peran gender, alat kelamin, dan area terlarang untuk disentuh tubuh. Peran gender sendiri telah dibahas di artikel sebelumnya.
Nah, soal alat kelamin, Monica menyarankan orang tua untuk mengajarkan anak agar mampu membersihkan alat kelaminnya sendiri. Bagaimana caranya? Mungkin bisa diajarkan yang dekat dulu, kalau pipis harus dibersihkan, dilap agar tidak basah dan lembap.
"Kemudian diajarkan ciri sentuhan yang pantas atau tidak itu seperti apa, 'Kalau kamu sayang sama teman, kamu boleh menyentuh teman kamu tapi area tertentu. Ada empat area yang sama sekali tak boleh disentuh,'" ujar Monica saat ditemui ketika mengisi sebuah acara di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Area yang dilarang untuk disentuh adalah mulut, payudara, penis atau vagina dan anus. Kenapa mulut tak boleh disentuh? Kata Monica, sebenarnya itu untuk mengajarkan anak untuk tidak sembarangan cium. Karena mulut pun pertukaran bakteri sangat mudah.
"Jadi kita mulai masukkan ke bagian kesehatan. 'Kenapa payudara tak boleh disentuh? Karena banyak kelenjar menyusui, kalau disentuh akan menyakitkan kamu, Nak.'" ujar Monica.
Ia melanjutkan, kalau ke dokter area tersebut boleh disentuh, selama ada orang tua. Jadi harus ada yang mendampingi. Terkadang ada orang yang ngaku dokter, atau main dokter-dokteran. Nah, untuk mencegah pelecehan seksual, kita perlu mengajari ke anak, boleh disentuh dokter asal ada Bunda atau Ayah.
Nah, bagaimana kalau ada pertanyaan, 'Kok cuma Bunda yang boleh sentuh aku?' Disarankan, kita harus pakai alasan yang logis, Bunda.
"'Kenapa kalau Bunda boleh menyentuh aku?' 'Karena Bunda tahu Bunda bisa kira-kira, sentuhan yang tidak menyakitkan seperti apa. Kalau sakit, kamu harus ngomong sama Bunda. Barangkali Bunda enggak sengaja terlalu keras,'" kata Monica.
Selain itu, yang tak kalah penting adalah seleksi tayangan dan media. Monica bilang, sebisa mungkin jangan taruh TV di kamar mandi. Jadi kalau anak nonton TV di ruang tengah, paling tidak Bunda bisa dengar suaranya.
"Ini kira-kira lagi ngomongin apa, adegan mana," kata Monica.
Simak video tentang mengajari anak pendidikan seks:
(aci/som)