Jakarta -
Sejatinya orang tua harus merawat buah hatinya. Namun, orang tua di Bekasi ini malah membuang darah dagingnya sendiri.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (28/11/2019). Seorang bayi perempuan ditemukan di pinggir Jalan Bambu Kuning Selatan, Rawalumbu, Kota Bekasi. Ia dibuang dengan diletakkan dalam kardus.
Diketahui, bayi pertama kali ditemukan oleh warga bernama Lidya Anastasya (18). Sebelumnya, pukul 06.30 WIB, Lidya melihat pasangan laki-laki dan perempuan yang berusia sekitar 18 tahun berboncengan motor mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian dan meninggalkan kardus. Keduanya memakai helm ojek online.
"Pertama, awalnya lagi nyelang air, terus ada yang bolak-balik naik motor (merek) Vixion, terus saya dalam hati ini kenapa bolak-balik dua kali," ujar Lidya, dilansir detikcom.
Awalnya orang tua bayi meletakkan kardus di depan warungnya. Namun karena dilihat Lidya, pelaku langsung mengambil kardusnya kembali dan tancap gas ke arah sekolah Mahanaim, Bekasi.
Lidya pun masuk kembali ke warungnya. Tak lama berselang, ia mendengar tangisan bayi. Dia dan ibunya langsung mengecek kardus tempat tangisan berasal. Ternyata, sosok bayi mungil ada dalam kardus tersebut, lengkap dengan perlengkapan bayi seperti popok, baju bayi, celana bayi, bedak, selimut, serta sepucuk surat wasiat.
Dalam surat wasiat tersebut, diketahui bayi itu bernama Grace. Ia lahir 7 November 2019. Ibu bayi meminta agar anaknya dirawat, sebab ia tak mungkin merawat anaknya karena keadaan yang sulit.
 Foto: Bayi Grace ditemukan di pinggir jalan (dok.istimewa) |
Berikut ini isi surat wasiat yang beredar di media sosial:
Lahir 7 November 2019Untuk ibu panti, tolong rawat anak saya ya karena keadaan yang tidak memungkinkan saya terpaksa menaruh anak ini di sini. Mohon maaf jika caranya kurang baik. Tolong jaga dan rawat anak ini, saya sangat mengasihinya. Saya hanya ingin anak saya dapat hidup lebih baik dan layak. Nama anak ini, Grace.Untuk anakku sayang 7 November 2019, kamu terlahir di dunia. Bayi kecil yang sangat cantik. Kami menyayangimu nak. Maafkan kami, kalau kami harus menitipkan kamu di panti asuhan, bukan karena kami tidak sayang atau kami membencimu, namun karena keadaan yang tidak memungkinkan dan situasi yang rumit yang memaksa kami harus melakukan ini.Grace anakku tumbuh jadi anak yang baik ya, kamu pasti akan jadi anak baik, kamu harus jadi wanita yang kuat, baik, pintar dan berguna. Dimanapun kamu berada, kami akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu nak.Kami menyayangimu.Dilihat dari umur, kedua orang tua yang tEt paksa membuang bayinya ini masih sangat muda, Bunda. Terkait hal ini, menurut, Health Claim Senior Manager Sequis dr.Yosef Fransiscus, secara fisik anak belum matang untuk melakukan hubungan seksual, hamil, dan melahirkan.
Akibat keterbatasan finansial dan mobilitas seringkali membuat orang tua muda tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan mengasuh bayinya. Termasuk juga ketidaksiapan emosional orang tua karena memiliki anak.
Alhasil, dapat terjadi risiko penelantaran bayi atau pengasuhan yang tidak tepat. Jika ini terjadi dampak pada perkembangan si kecil, anak dapat mengalami keterlambatan perkembangan, kesulitan belajar, dan gangguan perilaku.
Simak pula dampak jika tali pusar bayi tidak dirawat dengan bayi dalam video berikut,
(yun/rdn)