HaiBunda

PARENTING

Dampak Orang Tua Sering Sebut Si Kecil Anak Bibi

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 02 Dec 2019 18:45 WIB
ilustrasi anak/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Jadi hal umum ketika anak diurus oleh pengasuh karena orang tuanya bekerja. Dalam keseharian, sering juga dilihat anak yang lekat banget dengan pengasuh atau bibinya. Bahkan, kadang dengan bangganya si ibu menyebut anaknya adalah anak bibi.

Seperti yang dibagikan sahabat HaiBunda, Fira. Ibu dua anak ini bercerita, sejak punya anak pertama ada si bibi yang membantu mengasuh si kecil. Sampai sekarang anak pertamanya berumur 18 tahun. Setelah si anak pertama mandiri, kini giliran anak kedua Fira yang lekat banget dengan bibinya.

"Anak saya dari bayi sampai sekarang umur 11 tahun diurus sama Bibi. Karena saya kan kerja ya, walau sesekali juga saya quality time sama dia. Memang, anak saya itu anak bibi lah. Dia lebih rela saya tinggal berhari-hari ketimbang si bibi pulang kampung sehari aja," papar Fira.


Hmm, Bunda juga pernah mencap si kecil adalah anak si mbak pengasuh? Kalau iya, yuk hentikan kebiasaan itu, Bun. Menurut psikolog anak dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, itu adalah sebuah bentuk pelabelan pada anak.


"Sebisa mungkin diminimalisir lah," kata Ratih saat berbincang dengan HaiBunda.

Sebab, ketika anak disebut berulang kali sebagai anak bibi, bisa terpatri di pikirannya bahwa dia benar-benar anak bibi, bukan anak bundanya. Alhasil, bisa saja anak lebih sayang pada si bibi ketimbang sang bunda.

Ilustras anak/ Foto: Thinkstock
Ratih menambahkan, memang ana butuh figure attachment yakni orang yang bisa membuat mereka merasa nyaman. Nah, bagus jika anak dekat dengan si bibi karena dia merasa aman ketika ada si bibi di sampingnya.

"Kalau anak enggak punya figure attachment, dia bisa merasa insecure dan ibunya yang bekerja bisa-bisa enggak tenang ninggalin anak ke kantor," imbuh ibu dua anak ini.

Ratih menekankan, si bibi memang bisa jadi figure attachment buat anak, tapi secondary figure attachment. Sedangkan, bundanya adalah primary figure attachment. Jadi, ketika bundanya enggak ada, si bibi yang jadi figure attachment-nya.

"Tapi, ketika ibunya udah pulang kerja misalkan, ya anak akan kembali lagi ke bundanya. Kan sering kita lihat anak bertingkah nih pas ibunya pulang. Itu karena dia sedang mencari perhatian ibunya. Ibaratnya, dia mau ngasih tahu keberadaan dia," papar Ratih.

Simak fakta seputar infeksi pernapasan akut pada anak di video berikut.

Simak kisah unik k-pop dengan klik banner di bawah ini.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Amel Anak Sulung Ussy Sulistyawati Kuliah Kedokteran Hewan di IPB, Intip 5 Potret Terbarunya

Mom's Life Amira Salsabila

16 Th Menikah, Ternyata Ini Alasan Dea Ananda Merasa Cukup Punya Satu Anak

Kehamilan Annisa Karnesyia

Demi Anak, 81 Persen Orang Tua Rela Berutang hingga Alami Stres Berat

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Penyebab Curah Hujan Meningkat Meski Masuk Musim Kemarau Agustus

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

Kisah Herjunot Ali Pernah Jualan Koran Bekas dan Jadi Pengantar Gas

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kisah Herjunot Ali Pernah Jualan Koran Bekas dan Jadi Pengantar Gas

Bunda Lagi Butuh Uang Belanja Tambahan? Yuk Isi Voting Pilihan Bunda Awards 2025!

5 Penyebab Curah Hujan Meningkat Meski Masuk Musim Kemarau Agustus

Demi Anak, 81 Persen Orang Tua Rela Berutang hingga Alami Stres Berat

Dampak Gempa Bekasi, Puluhan Rumah Rusak & Perjalanan KRL Sempat Tertahan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK