HaiBunda

PARENTING

Penyebab & Cara Mengatasi Anak yang Pura-pura Menangis

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 04 Dec 2019 16:27 WIB
Ilustrasi anak menangisFoto: iStock
Jakarta - Anak menangis itu biasa ya? Tapi enggak jarang kita menemukan tangisan si kecil cuma pura-pura alias air mata palsu, Bun.

Hal ini biasa terjadi ketika anak menginginkan atau merasakan sesuatu. Founder Parenting Network dari Toronto, Beverley Cathcart-Ross mengatakan jika perilaku ini cukup umum terjadi pada anak-anak.


Menurutnya, ini sering terjadi pada anak-anak yang kurang verbal. Mereka tidak dapat menemukan kata-kata untuk mengekspresikan diri.


"Air mata adalah cara terbaik untuk menarik perhatian orang tua. Anak kadang-kadang menafsirkannya sebagai rasa cinta dan penegasan kalau orang tua peduli pada mereka," kata Cathcart-Ross, dikutip dari Today's Parents.

Namun, bisa saja si kecil melakukannya untuk memanipulasi orang tua agar menuruti apa yang mereka inginkan. Banyak anak yang secara tidak sengaja dilatih, contohnya kalau mereka jatuh, maka harus melihat ke orang tua untuk melihat reaksinya

Jika orang tua terlihat kesal atau kaget, mereka pikir itu waktu tepat untuk menangis. Bahkan jika mereka jatuh dan tidak terluka.

"Dengan pura-pura menangis artinya mereka mendapat lebih banyak perhatian," ujar Cathcart-Ross.

Ilustrasi anak menangis/ Foto: ilustrasi/thinkstock

Cathcart-Ross mendorong orang tua untuk mengabaikan rasa bersalah yang disebabkan air mata palsu. Reaksi simpati atau perhatian ekstra mungkin menghambat berkembangnya perilaku si kecil.

"Sebagian besar anak yang berusia kurang dari dua setengah tahun akan bergantung pada masalah, bukan membicarakannya. Jika bisa, cobalah untuk memulai dialog, misalnya jika anak jatuh, tanyakan 'Apakah kamu baik-baik saja?' atau beri dukungan agar dia bangun," paparnya.

Penting bagi anak untuk percaya bahwa mereka mampu menangani masalahnya sendiri. Dengan begitu, mereka dapat mengembangkan rasa percaya diri dari semua masalah dan kesulitan.

Kalau menurut psikolog Samantha Rodman, PhD, jika anak menangis palsu bisa merespons seolah-olah air mata itu nyata. Tapi, tentu saja tidak berarti kita menyerah dan menuruti permintaan anak.

"Setelah anak tenang, orang tua bisa berdiskusi dan usahakan tidak mengungkit bagaimana dia menangis palsu," kata Rodman, dilansir Huffpost.

Meski air mata anak palsu, perasaan yang mendasarinya adalah nyata. Anak jelas membutuhkan kenyamanan yang dituangkan dalam tangisan.

Anak cukup cerdas dan adaptif dalam mengatasi masalah dengan menangis palsu. Tindakan itu bisa menjadi caranya untuk mendapatkan kenyamanan.



Simak juga manfaat berenang di pagi hari untuk anak di video barikut:

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Gaya OOTD Audi Marissa saat Liburan ke Korea Selatan, Kece Banget Bun!

Mom's Life & Annisa Karnesyia

Jengger Ayam pada Perempuan: Penyebab, Ciri, Cara Mengobati, dan Bahayanya bagi Kesuburan

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Momen Oki Setiana Dewi Umrah Berdua Saja dengan Sang Putra Ibrahim

Mom's Life Nadhifa Fitrina

9 Resep MPASI Daging Sapi untuk Bayi 6 Bulan

Parenting Nadhifa Fitrina

Jarang Tersorot, Intip 5 Potret Anara Putra Ardina Rasti dan Arie Dwi Andhika

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Gaya OOTD Audi Marissa saat Liburan ke Korea Selatan, Kece Banget Bun!

Jengger Ayam pada Perempuan: Penyebab, Ciri, Cara Mengobati, dan Bahayanya bagi Kesuburan

9 Resep MPASI Daging Sapi untuk Bayi 6 Bulan

Momen Oki Setiana Dewi Umrah Berdua Saja dengan Sang Putra Ibrahim

Waspada Bun, Ini Risiko Gangguan Kesehatan yang Sering Terjadi Pasca Melahirkan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK