Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bisa Berbahaya, Hindari Pilih Sabun Bayi yang Mengandung 8 Bahan Ini

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 21 Jan 2020 16:38 WIB

Sebelum memilih dan membeli sabun bayi, sebaiknya Bunda perhatikan label untuk melihat bahan kimia yang berbahaya. Berikut bahan-bahan yang harus dihindari.
Ilustrasi produk perawatan bayi/ Foto: iStock
Jakarta - Untuk perawatan kulit seperti sabun bayi, kita pasti ingin yang terbaik ya, Bun? Selain mencari produk yang bagus dan berkualitas, paling penting sabun bayi yang digunakan aman untuk kulit si kecil.

Bahan kimia yang terkandung dalam sabun bayi bisa mengiritasi kulit. Semakin berbahaya karena kulit bayi dikenal sensitif.


Hal ini juga dibenarkan penulis buku Mommy Calls: Dr. Tanya Answers Parents' Top 101 Questions About Babies and Toddler mengatakan, Tanya Remer Altmann, MD. Menurutnya, banyak produk bayi mengandung zat tambahan.

"Banyak produk mengandung zat tambahan yang berpotensi menyebabkan iritasi atau alergen," kata Altmann, dikutip dari WebMD.

"Sebagian besar bayi tidak akan memiliki masalah. Namun, beberapa bisa mengalami iritasi kulit, seperti eksem dari paparan bahan-bahan di dalam produk ini," sambungnya.

Nah, sebelum memilih sabun bayi untuk si kecil, berikut 8 bahan-bahan yang harus dihindari saat membelinya. Demikian melansir dari berbagai sumber:

1. Parabens

Parabens adalah sekelompok bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet dalam produk perawatan kulit. Setiap produk yang mengandung air sebagai bahan dasarnya membutuhkan bahan pengawet untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri.

Paraben memiliki sifat yang meniru estrogen. Pada label, bahan apa pun yang diakhiri dengan tulisan 'paraben' adalah bagian dari kelompok bahan kimia yang harus dihindari.

Ada juga propylparaben yang diklasifikasi sebagai bahan beracun oleh Environmental Working Group (EWG). Jika paraben meniru estrogen, propylparaben bekerja sebagai pengganggu sistem hormon endokrin.

"Beberapa penelitian menemukan bukti bahwa paraben memiliki potensi untuk mengubah kadar hormon dalam tubuh. Secara teoritis, bisa mengganggu perkembangan," kata dokter anak Harvey Karp MD.

2. Pewangi atau Parfum (Phthalate)

Phthalate tidak pernah terdaftar pada kemasan apa pun. Mereka ditulis sebagai pewangi atau 'parfum' pada label produk. Phthalate digunakan untuk mengikat aroma pada suatu produk.

Jika tidak ada aroma alami pada sabun bayi seperti dari minyak lavender atau shea butter, pembuat produk memerlukan phthalate untuk membuat aroma yang kuat. Menurut berbagai penelitian, bahan ini juga memiliki sifat estrogenik atau beracun yang dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh.

Pewangi di sabun bayi terkait erat dengan masalah kesehatan, seperti alergi, iritasi kulit, mata, dan paru-paru. Selain itu juga terkait dengan toksisitas sistem organ non-reproduksi.

Ilustrasi bayi mandiIlustrasi bayi mandi/ Foto: iStock

3. PEG (Polyethylene Glycol)

Hindari produk dengan bahan etoksilasi sintetis termasuk yang dengan nama seperti myreth, oleth, laureth, ceteareth dan yang bertuliskan 'eth', serta PEG, polyethylene, polyethylene glikol, polyoxyethylene, atau oxynol.

Dalam pengolahannya, bahan ini diklasifikasikan sebagai karsinogen bagi manusia. Paling baik adalah menjauh dari produk perawatan mandi yang mengandung bahan dasar minyak bumi.

4. Propilen Glikol

Propilen glikol adalah zat yang berasal dari gliserin dan terdapat di pewarna rambut dan deodoran. Propilen glikol sebenarnya telah dinyatakan aman oleh FDA ( Food and Drug Administration) di bahan makanan dan kosmetik. Meski begitu, sebaiknya tidak digunakan bagi produk perawatan kulit bayi.

5. Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES)

Bahan ini tak hanya ditemukan di sampo dan sabun bayi, tetapi juga dalam pasta gigi, obat kumur, dan deterjen. Sulfate adalah sumber busa di sampo dan sabun.

SLS dan SLES adalah bahan yang diklasifikasikan sebagai bahan beracun dan berbahaya. Keduanya diketahui sebagai penyebab iritasi di sekitar mata dan kulit.

Ilustrasi bayi mandiIlustrasi bayi mandi/ Foto: Istock

6. DMDM Hydantoin

Bahan ini dikenal sebagai formaldehida, turunan formaldehida yang dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti nyeri dada, pusing, kurang tidur, sakit telinga, sakit kepala, dan kelelahan kronis.

7. Retinyl Palmitate

Retinyl Palmitate dalam sabun bayi terdiri dari asam palmitat dan retinol, terkait dengan perubahan tingkat biokimia dan seluler. Dikenal juga sebagai bahan beracun yang mengganggu sistem reproduksi manusia.


8. DEA (Diethanolamine), MEA (Monoethanolamine), TEA (Triethanolamine)

Bahan kimia ini adalah pengganggu hormon di tubuh. Ditemukan di sampo dan sabun bayi dan diketahui dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, dan dikaitkan dengan kanker.

9. Bahan lain yang perlu diperhatikan

Beberapa bahan kimia umum yang perlu Bunda perhatikan dalam memilih sabun bayi adalah:

-Triclosan and Triclocarban
-Cocamidopropyl betaine
-Quaternium-15
-Potassium sorbate
-Tocopheryl acetate
-Sodium Benzoate
-Sodium Lactate
-Phenoxyethanol
-Petrochemicals

Bunda, simak juga cara tepat memandikan bayi, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda