Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Tips Memilih Sabun Bayi yang Bagus

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 25 Nov 2019 09:43 WIB

Ini tujuh tips memilih sabun bayi yang bagus dan aman untuk kulit.
7 Tips Memilih Sabun Bayi yang Bagus/ Foto: Istock
Jakarta - Memilih sabun bayi harus sesuai dengan kebutuhan kulit anak kita. Sebagai orang tua pastinya kita paham betul soal itu. Lebih baik, jika Bunda enggak ikut-ikutan orang lain.

Hal ini dikatakan oleh psikolog anak dan keluarga, dr Rose Mini Agoes Salim atau Bunda Romy. Ia bilang. memilih produk bayi itu jangan hanya karena diajak atau direkomendasikan teman. Pilihan yang tepat itu adalah yang memang cocok untuk anak.


"Saya melihat kecenderungan ibu-ibu muda itu apa kata teman. Karena satu geng, jadi milih itu. Jadi, yang tepat itu yang paling cocok untuk anak kita. Itu yang harus diperhatikan," tutur Bunda Romy.

Belum lagi kulit bayi sangat sensitif. Menurut dr. Mirawati Setyorini, SpKK, FINSDV, saat baru lahir, kondisi kulit bayi belum berkembang dan belum berfungsi sempurna. Kulit bayi baru lahir akan mengalami perubahan adaptif alamiah secara perlahan.

Untuk itu pemilihan sabun pun harus hati-hati ini. Simak tujuh tips memilih sabun bayi yang bagus dikutip dari berbagai sumber.

1. Hindari bahan kimia berbahaya

Jangan hanya membeli sabun bayi populer hanya karena dari komentar positif. Ada beberapa sabun bayi yang memiliki pewarna, pewarna, pengawet, dan bahan kimia lainnya yang bisa sangat keras pada kulit sensitif bayi. Environmental Working Group (EWG) memiliki database kosmetik yang memperingatkan bahan kimia tertentu pada sabun bayi. Beberapa bahan kimia umum yang perlu Bunda perhatikan adalah:

-Triclosan and Triclocarban
-DEA (Diethanolamine), MEA (Monoethanolamine), TEA (Triethanolamine)
-Phthalates and Parabens
-Fragrance
-Sodium Lauryl Sulfate and Sodium Laureth Sulfate
-Retinyl Palmitate
-DMDM Hydantoin
-Polyethylene Glycol and Propylene Glycol
-Cocamidopropyl betaine
-Quaternium-15
-Potassium sorbate
-Tocopheryl acetate
-Sodium Benzoate
-Sodium Lactate
-Phenoxyethanol
-Petrochemicals

2. Pilih bahan aman untuk bayi

Cari bahan-bahan yang aman dalam sabun bayi, seperti gliserin, minyak kelapa, minyak kelapa organik, shea butter, minyak almond manis, minyak biji jojoba, minyak zaitun, bunga chamomile, oatmeal koloid, madu, ekstrak minyak rosemary, cocoa butter, dan air.

3. Pilih sabun bebas wewangian

Sebagian besar wewangian yang digunakan dalam sabun bayi adalah sintetis, dan diketahui menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Menurut dr.Anna Juniawati Putri Gunawan, Sp.KK, salah satunya yaitu menyebabkan iritasi kulit dan alergi. Paparan wewangian dalam waktu lama diketahui mempengaruhi sistem saraf pusat dan memiliki efek potensial pada sistem reproduksi juga.

4. Carilah sabun hypoallergenic

dr.Anna juga menyarankan untuk mencari produk bayi yang hypoallergenic. Ini karena untuk mencegah reaksi alergi atau iritasi pada kulit bayi terlebih jika bayi mengalami masalah kulit seperti eksim.

Alih-alih tergiur referensi oleh teman, pilihlah sabun bayi yang baik dengan bahan yang tepat untuk memastikan bahwa itu aman untuk anak. Ada banyak sabun bayi yang baik dan aman yang dapat ditemukan di toko-toko lokal atau online.

5. Pilih yang pH-nya seimbang

Bunda akan sering melihat kalimat "pH netral" atau "pH seimbang" yang digunakan untuk menjelaskan produk perawatan kulit bayi. Skala pH adalah cara mengukur seberapa asam atau basa suatu zat.

Begini cara untuk mengetahuinya:

Skor rendah pada skala, pH1 hingga pH6, menunjukkan zat asam.
Skor yang lebih tinggi pada skala, pH8 hingga pH14 menunjukkan zat alkali.
Suatu zat yang tidak bersifat asam atau basa dikatakan sebagai pH netral atau pH7.

Kadar pH penting karena dalam beberapa minggu setelah kelahiran, permukaan kulit bayi berubah dari mendekati pH netral menjadi pH agak asam. Lapisan yang sedikit asam ini pada permukaan kulit bayi disebut mantel asam. Karena berfungsi sebagai penghalang untuk melindungi kulit bayi. Produk perawatan kulit yang dekat dengan tingkat pH kulit bayi tidak akan mengganggu lapisan pelindung ini.

6. Hindari sabun antibakteri

Jangan menggunakan produk yang berlabel antibakteri pada kulit bayi. Ini karena produk antibakteri kebanyakan mengandung alkohol. Bahan antibakteri biasanya tidak ditambahkan ke produk yang diformulasikan untuk bayi.

7. Selalu perhatikan label pada produk

Produk mandi dan perawatan bayi akan mencantumkan label yang perlu Bunda perhatikan. Berikut kalimat pada label mereka:

- Periode setelah pembukaan atau kedaluwarsa untuk menunjukkan berapa lama produk dapat disimpan
- Deskripsi untuk apa produk tersebut
- Peringatan apa pun yang mungkin diperlukan
- Nama pabrikan
- Daftar bahan

7 Tips Memilih Sabun Bayi yang Bagus


Simak juga video tentang membuat balon raksasa dari sabun:

[Gambas:Video Haibunda]

(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda