Jakarta -
Seorang pria asal Malaysia bernama Mohd Najid menulis sebuah cerita viral yang menyedihkan di media sosial. Pada suatu malam, Najid menemukan seorang anak laki-laki yang tertidur di depan sebuah minimarket.
Saat ia pergi ke minimarket untuk membeli baterai, ia melihat seorang anak tidur di atas lantai tanpa alas apa pun. Anak itu berusia sekitar 11 atau 12 tahun.
"Di sebelahnya ada barang yang terlihat seperti parfum. Mungkin baru pulang dari berdagang," tulis Najid.
Sebelum keluar minimarket, ia bertanya kepada pelayan toko tentang anak itu. Katanya, anak itu selalu tidur di depan toko kalau lelah setelah berjualan hingga larut malam.
Kemudian, Najid keluar dan merogoh dompet. Ia membangunkan anak itu yang belum juga tertidur pulas. Tapi, jawaban si anak membuat Najid terkejut.
Anak itu mengatakan, "Maaf, Pak. Saya tidak minta sedekah. Saya menjual barang-barang ini dan harus habis sebelum pulang ke rumah. Kalau Bapak mau menolong, beli lah parfum ini."
Ilustrasi anak takut/ Foto: iStock |
Dilansir
World of Buzz, awalnya Najid menulis, anak tersebut sebenarnya punya rumah. Tapi, ia tidak bisa pulang sebelum barang dagangannya habis. Kalau dia pulang ke rumah sebelum barang dagangannya habis, sang ayah akan menganiaya dia.
Ayah dan ibu anak ini sudah bercerai. Sejak saat itu, ayahnya memaksa dia untuk menjual beberapa barang, salah satunya parfum.
Namun, sekarang tulisan tersebut sudah dihapus untuk menghindari informasi yang salah. Kabar terbaru menyebutkan, pihak ayahnya sudah mengetahui cerita sang anak yang viral di media sosial.
"Saya juga meminta maaf kepada sahabat-sahabat Facebook yang telah membaca dari tulisan saya, dimana ada yang tepat dan ada juga yang tidak tepat," tulis Najid.
Menurut Najid, saat ini sudah ada banyak pihak yang membantu anak tersebut. Bahkan sampai memberi biaya untuk sekolah anak itu, Bun.
Terlepas dari penganiayaan tersebut benar atau tidak, ini bisa menjadi pelajaran bahwa memaksa anak
bekerja bukanlah hal yang benar ya, Bun. Anak memiliki hak untuk belajar dan bermain.
Memaksa anak untuk bekerja dapat merampas hak mereka untuk bermain. Padahal, menurut psikolog, bermain adalah hal yang sangat penting untuk anak.
"Bermain meningkatkan kesehatan fisik dan emosional anak, serta menciptakan hubungan yang lebih kuat antara teman sebaya dalam keluarga dan di seluruh komunitas yang lebih luas," kata Dr Gavin Morgan dari British Psychological Society dikutip dari
Independent.
Bunda, ini cara mencegah fobia pada anak. Simak di video ini ya.
(sih/rap)