HaiBunda

PARENTING

Viral! Dagangan Tak Habis Bocah Ini Dilarang Pulang dan Tidur di Emperan

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Kamis, 23 Jan 2020 13:33 WIB
Viral! Dagangan Tak Habis Bocah Ini Dilarang Pulang dan Tidur di Emperan/ Foto: iStock
Jakarta - Seorang pria asal Malaysia bernama Mohd Najid menulis sebuah cerita viral yang menyedihkan di media sosial. Pada suatu malam, Najid menemukan seorang anak laki-laki yang tertidur di depan sebuah minimarket.

Saat ia pergi ke minimarket untuk membeli baterai, ia melihat seorang anak tidur di atas lantai tanpa alas apa pun. Anak itu berusia sekitar 11 atau 12 tahun.


"Di sebelahnya ada barang yang terlihat seperti parfum. Mungkin baru pulang dari berdagang," tulis Najid.


Sebelum keluar minimarket, ia bertanya kepada pelayan toko tentang anak itu. Katanya, anak itu selalu tidur di depan toko kalau lelah setelah berjualan hingga larut malam.

Kemudian, Najid keluar dan merogoh dompet. Ia membangunkan anak itu yang belum juga tertidur pulas. Tapi, jawaban si anak membuat Najid terkejut.

Anak itu mengatakan, "Maaf, Pak. Saya tidak minta sedekah. Saya menjual barang-barang ini dan harus habis sebelum pulang ke rumah. Kalau Bapak mau menolong, beli lah parfum ini."

Ilustrasi anak takut/ Foto: iStock

Dilansir World of Buzz, awalnya Najid menulis, anak tersebut sebenarnya punya rumah. Tapi, ia tidak bisa pulang sebelum barang dagangannya habis. Kalau dia pulang ke rumah sebelum barang dagangannya habis, sang ayah akan menganiaya dia.

Ayah dan ibu anak ini sudah bercerai. Sejak saat itu, ayahnya memaksa dia untuk menjual beberapa barang, salah satunya parfum.

Namun, sekarang tulisan tersebut sudah dihapus untuk menghindari informasi yang salah. Kabar terbaru menyebutkan, pihak ayahnya sudah mengetahui cerita sang anak yang viral di media sosial.

"Saya juga meminta maaf kepada sahabat-sahabat Facebook yang telah membaca dari tulisan saya, dimana ada yang tepat dan ada juga yang tidak tepat," tulis Najid.

Menurut Najid, saat ini sudah ada banyak pihak yang membantu anak tersebut. Bahkan sampai memberi biaya untuk sekolah anak itu, Bun.

Terlepas dari penganiayaan tersebut benar atau tidak, ini bisa menjadi pelajaran bahwa memaksa anak bekerja bukanlah hal yang benar ya, Bun. Anak memiliki hak untuk belajar dan bermain.


Memaksa anak untuk bekerja dapat merampas hak mereka untuk bermain. Padahal, menurut psikolog, bermain adalah hal yang sangat penting untuk anak.

"Bermain meningkatkan kesehatan fisik dan emosional anak, serta menciptakan hubungan yang lebih kuat antara teman sebaya dalam keluarga dan di seluruh komunitas yang lebih luas," kata Dr Gavin Morgan dari British Psychological Society dikutip dari Independent.

Bunda, ini cara mencegah fobia pada anak. Simak di video ini ya.

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Transmart Full Day Sale Ikut Meriahkan Kemerdekaan RI dengan Diskon 50%+20%! Hanya Besok, Bun

15 Drama Korea yang Bisa Dibuat Maraton Sehari Pemilik Rating Tertinggi, Punya Episode Pendek

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK